Lihat ke Halaman Asli

Priskila MellinaPanggabean

Peserta program KKN Tim 2 Tahun 2021

Vaksinasi Covid-19?! Jangan Lengah!

Diperbarui: 9 Agustus 2021   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus Covid-19 yang terus bertambah, khususnya di Kecamatan Cakung. Untuk meminimalisir terjadinya risiko penyebaran yang semakin parah, masyarakat yang sudah divaksin perlu diberikan edukasi untuk tetap waspada.

Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama di DKI Jakarta dapat mencapai 7,5 juta orang pada akhir Agustus 2021. Untuk mencapainya, Pemprov DKI Jakarta harus mengejar target vaksinasi untuk 100 ribu orang per hari. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, capaian vaksinasi DKI Jakarta per 17 Juni sebanyak 102.548 orang. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta mengapresiasi antusiasme masyarakat, baik warga ber-KTP DKI Jakarta maupun warga bekerja/bersekolah yang berdomisili DKI Jakarta, dalam mengikuti vaksinasi Covid-19.

Tetapi, nyatanya kasus Covid-19 kembali melonjak di bulan Juni 2021. Kota Jakarta memiliki kasus aktif mencapai 87.272 kasus, khusus Kelurahan Penggilingan mencapai 461 kasus per tanggal 5 Juli 2021. Artinya selain dari pemberian vaksin, protokol kesehatan tidak boleh dilonggarkan.

Melonjaknya kasus Covid-19 meskipun sesudah proses vaksinasi dapat terjadi karena kekebalan tubuh tidak bisa langsung terbentuk setelah divaksin COVID-19 sehingga kepatuhan terhadap protokol kesehatan harus selalu diaplikasikan seluruh warga baik yang belum divaksinasi maupun yang telah menerima suntikan dosis vaksin pertama dan kedua. Meski demikian, dengan vaksinasi, diharapkan tubuh lebih kuat terhadap paparan virus COVID-19. Sehingga apabila tetap tertular, sakitnya ringan dan tidak mengalami gejala berat. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga menyebut, dibutuhkan waktu berminggu-minggu bagi tubuh untuk membangun antibodi setelah divaksinasi. Itu berarti ada kemungkinan seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan COVID-19 sebelum atau setelah vaksinasi dan jatuh sakit. Hal ini juga terjadi karena vaksin tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan perlindungan.

Pakar lain menyebut, rata-rata orang membutuhkan 10 hingga 14 hari untuk membangun sejumlah antibodi pelindung, tetapi setiap orang berbeda. Hal ini disampaikan Nicole Iovine, pakar penyakit menular dan kepala epidemiologi rumah sakit di University of Florida Health.

Karena itu, mahasiswa Universitas Diponegoro memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga protokol kesehatan sesudah vaksinasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Gunanya adalah untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai protokol kesehatan, menambah pengetahuan masyarakat mengenai program vaksinasi, mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi, serta meminimalisir risiko penyebaran Covid-19 dengan keikutsertaan dalam vaksinasi dan ketaatan pada protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline