Lihat ke Halaman Asli

Rindu... Basah... dan Anyir

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku digrogoti...
Bukan belatung.
Tapi rindu yang makin menggantung di setiap sisi tubuh...
Basah.....
Iya, tak kunjung mengering.
Bukan luka tapi air mata.
Luka sudah tidak terasa luka...
Dalamnya kalah, kalah pada rindu yang tak pernah miliki ujung...
Jangan kasihani aku,
Pergilah... pergilah... menjauh..
Kau tak pernah tahan bau anyir dari luka kan?
Kau juga tak pernah tega pipiku dibasahi air mata bukan?
Iya,
Ini karena rindu..
Membuat basah...dan menciptakan anyir luka...
Berlebihan? Tidak sayang,
Tak ada yang berlebihan tentang rindu yang tak terlunasi...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline