Lihat ke Halaman Asli

Priscilia Panti Meyrina

Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semangat "Quaerere et Salvum Facere" dalam Penggembalaan Mgr. Rubi

Diperbarui: 28 September 2023   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Unit Pengembangan Pastoral Komunikasi Keuskupan Agung Semarang

Mgr. Robertus Rubiyatmoko atau yang sering disapa Mgr. Rubi adalah Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang yang dilantik menjadi uskup pada 19 Mei 2017. Mgr. Rubi memiliki motto penggembalaan 'Quaerere et Salvum Facere' yang artinya Mencari dan Menyelamatkan. Motto inilah yang menjadi semangat dan 'kompas' Mgr. Rubi sebagai pemimpin umat kurang lebih lima ratus ribu jiwa di seluruh Keuskupan Agung Semarang. 

Sebagai seorang pemimpin, Mgr. Rubi tentunya memiliki gaya tersendiri dalam menggembalakan umatnya. Menurut saya, Mgr. Rubi adalah sosok yang menerapkan empat model kepemimpinan. Empat model kepemimpinan menurut Jose Zolner adalah model simbolik, struktural, politik, dan sumber daya manusia. Menilik empat model tersebut Lee G. Bolman dan Terrence E Deal membuat overview yang mudah dipahami sebagai berikut: 

Sumber: Reframing Organizations, Lee G. Bolman dan Terrence E Deal (2017:20)

Mgr. Rubi sangatlah luwes dalam menggunakan keempat model tersebut untuk menyelesaikan berbagai masalah dan menjawab kekhawatiran umatnya.

Semangat ' Mencari dan Menyelamatkan' 

Bertolak dari motto Quaerere et Salvum Facere, Mgr. Rubi dalam tahbisannya, menjelaskan bahwa para imam diharapkan memberikan pelayanan yang murah hati terutama kepada umat yang terpinggirkan dan terlupakan. Motto yang sangat simbolik dan penuh perumpamaan ini membawa makna yang sangat mendalam dan menjadi dasar nilai pelayanan seorang imam katolik. 

Gaya kepemimpinan yang simbolik ini ternyata menjadi semangat pelayanan di Keuskupan Agung Semarang. Berangkat dari motto yang dihidupi, ternyata membawa dampak yang nyata. Semangat tersebut tidak hanya dilakukan oleh pimpinan atau di level uskup, namun juga dilakukan oleh para imam di Keuskupan Agung Semarang. Selain itu, tak jarang Mgr. Rubi memberikan simbol-simbol dalam homilinya untuk memberikan refleksi dan semangat kepada umatnya. 

Gembala yang Visioner

Model kepemimpinan struktural juga dilakukan oleh Mgr. Rubi dalam memimpin umatnya. Keuskupan Agung Semarang dibagi lima kevikepan kategorial, satu kevikepan teritorial, memiliki berbagai komisi dan unit pengembangan pastoral. 

Pembagian tersebut dimaksudkan untuk membantu beliau dalam memimpin umat. Setiap komisi dan unit pengembangan pastoral memiliki fokus dan bidang pelayanan masing-masing seperti komisi pendidikan, komisi liturgi, komisi komunikasi sosial, komisi hubungan antar agama dan kepercayaan, dan masih beragam komisi yang lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline