Lihat ke Halaman Asli

Nina Bobo

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13096758701209135106

=================================

Nina bobo, Sayang

Imajimu tak lain ufuk benderang

Tangan kanan fajar lembayung cerlang

Pada bulan pada bintang elanmu digelantang

Pada bumi pada tanah ragamu menggelandang

Embriomu pada garbaku menerjang menantang

Harus aku buka gerbang, harus aku lepas terbang

Nina bobo, aku

Paksa mentari untuk mengaku

Kalah berabu oleh gelap beku

Nina Bobo, Cinta

Bumimu bola licin sempurna

Namun aku kenal realita

Dia banal dia tak binal tak kekal tak punya cita

Gemah ripah buat mereka semata

Buat aku, buat kita, gemalah riba

Nina bobo, saya

Kenang muasalmu sahaya

Tubuhmu beraroma sahaja

Pupilmu tatap buana maya

Panggung parodi para sri kaya

Dan kita ini figuran tak ada makna

Nina bobo, Nak, dibuai tanganku hangat

Lembap kesat berdedak jejak keringat

Nina bobo, Nak, di tanah lunak liat

Kala depan bukan untuk engkau lihat engkau pahat

Tetapi, ya Cinta, lelap di tilam tanah merah

Buktikan cercah cahaya esok terdedah

Engkau mungil, tak kupungkiri pula

Tapi engkau pun terlampau besar buat diam di garba

Lihatlah, akan besar engkau

Pada bulan ketilam pada bintang kejora suaramu bakal berdedau

Di hadapmu air bah malu berdesau

Engkau, buah ranum terzahir dari aku

Kuucap nina bobo mengiringmu ke alam semu.

Jambi, 21 Januari 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline