Di tengah gencarnya upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, Lahan Pangan RW 02 Medokan Semampir menjadi saksi bisu sebuah transformasi teknologi yang mengubah wajah pertanian kangkung di kawasan ini. Semangat kolaborasi dan kegigihan mahasiswa KKN NR 3 Sub Kelompok 12, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag) bersama para petani RW 02 Medokan Semampir, telah melahirkan sistem penyiraman otomatis berbasis Arduino yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi, produktivitas, dan ketahanan pangan di daerah tersebut.
Tergerak oleh kepedulian terhadap ketahanan pangan dan semangat untuk berkarya nyata, mahasiswa KKN Non Reguler 3, Sub kelompok 12 Untag Surabaya, yang terdiri dari Salija Ridayati (Akuntansi), Muhammad Nur Afif (Teknik Sipil), Prisila Yunita Erwanto (Administrasi Negara), terinspirasi untuk mencari solusi inovatif bagi para petani kangkung di RW 02 Medokan Semampir. Di bawah bimbingan dosen pembina lapangan, Moh. Nor Ali Aziz, S.T., M.T, mereka merancang dan membangun sistem penyiraman otomatis berbasis Arduino yang canggih dan efisien.
Priscila berpendapat "Sistem penyiraman otomatis ini bekerja dengan cerdas dan ramah lingkungan". Sensor kelembaban tanah yang tertanam di lahan kangkung akan mendeteksi kadar air di tanah secara real-time. Data ini kemudian dikirimkan ke papan mikrokontroler Arduino yang telah diprogram untuk mengatur waktu penyiraman secara otomatis. Penyiraman hanya dilakukan saat tanah membutuhkan air, sehingga meminimalkan pemborosan air dan menghemat sumber daya alam yang berharga. Hal ini tidak hanya berkontribusi pada kelestarian lingkungan, tetapi juga membantu petani dalam menghemat biaya operasional.
Kesuksesan program ini tidak terlepas dari kerja sama dan dukungan berbagai pihak.
1. Bapak Sareh, selaku pengelola Lahan Pangan RW 02 Medokan Semampir, menyambut baik program ini dan memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa KKN Untag. Beliau melihat potensi besar sistem ini dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian di wilayahnya.
2. Dosen pembina lapangan, Moh. Nor Ali Aziz, S.T., M.T. , memberikan bimbingan dan arahan yang berharga kepada mahasiswa KKN Untag dalam proses perancangan dan pembangunan sistem penyiraman otomatis.
Kisah inspiratif dari Lahan Pangan RW 02 Medokan Semampir ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi, sekecil apapun, dapat memberikan solusi inovatif dan membawa perubahan besar dalam bidang pertanian. Penerapan sistem penyiraman otomatis ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga berkontribusi pada upaya mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Keberhasilan penerapan sistem penyiraman otomatis ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan semangat inovatif dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. KKN Untag Surabaya, dengan dukungan penuh dari dosen pembina lapangan, para petani kangkung di RW 02 Medokan Semampir, dan Bapak Sareh, telah menunjukkan bahwa mahasiswa dapat berperan aktif dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan membangun masa depan pertanian yang lebih cerah. Kisah inspiratif ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pihak-pihak lain untuk terus berinovasi dan berkarya nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H