Lihat ke Halaman Asli

Waktu

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu,
Waktu itu apa
Mengapa aku dan kau peduli
Seolah waktu menjadi penentu arah dan asa

Saat fajar membangunkan dunia
Kulihat benda yang tergantung diam di dindingku
Memastikan letak 3 jarum penunjuk waktu
tatapan pertama kuberikan padanya, WAKTU

Saat tuntutan kegiatan memanggil
Kutatap kembali benda kecil di tangan kiriku
Ya, aku belum terlambat
Waktu yang menentukan

Saat matahari kembali ke peraduan
Saat mata tak bisa lagi menatap
Benda bulat yang tergantung dikamarku menjadi penutup malamku
Ya, aku begadang lagi
Lagi-lagi Waktu jawabannya

Otakku begitu rapih membagi blok-blok waktu
Namun ini seperti penjara bagiku
Tertawapun serasa dibatasi
Aku merasa sedang dipermainkan oleh " waktu "

Ingin dunia ini berjalan tanpa ada " waktu "
Berapa lama atau berapa cepat kau ingin melakukan yang kau mau
Lakukan
Tanpa berpikir kau punya " batas "

"Berantakkan? mungkin hidup akan berantakan"
kata mereka
Mana kau tau

Bayangkan kau bisa belajar selama yang kau mau
Berbelanja selama yang kau mau
Tertawa selama yang kau mau
Bahkan tidur

Bayangkan betapa bebas-lepas jiwamu
Tanpa ada alarm di kepalamu yang menyuruhmu berhenti

mungkin kau akan tertawa
aku pun tertawa saat membayangkannya

Hidup memang terbatas
Dan waktulah batas itu
Namun masih ada jarak sebelum sampai pada batas itu
Itulah zona pilihan
Hidup tidak statis
Hidup dinamis karena hidup itu pilihan
Pilihan yang mengubah irama
Akan ada saat kau tak bisa memilih
Saat dimana kau berhadapan dengan "Batas"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline