Lihat ke Halaman Asli

Prio Satrio

Mahasiswa

Meningkatkan Kesadaran Institusi Keluarga Ramah bagi Perempuan dan Anak

Diperbarui: 21 November 2021   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image : trustco

Dr. Hj. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si

Anggota:

Achmad Siswanto, M.Si
Devi Septiandini M.Pd, dan
M. Rio Naldi  dan
Prio Satrio
Muhammad Dhimas Syaputra

Perkenalkan, nama saya Prio Satrio Jati sebagai salah satu anggota dari tim workshop Prodi Pendidikan Sosiologi FIS-UNJ 2020. Workshop yang kami usung ini bertujuan untuk meningkatkan Kesadaran Gender dan Edukasi Anti Kekerasan di dalam Institusi Keluarga. Diharapkan dengan hadirnya workshop ini dapat membantu mewujudkan keluarga ramah bagi perempuan dan anak nantinya.

Sekarang ini jumlah kasus covid 19 terus meningkat. Pemerintah Indonesia lewat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 merilis data  tahun 2021, peta sebaran covid 19 yang terkonfirmasi masih terus naik yaitu sebesar 1.329.074 penduduk (lihat https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19). Merespon masalah tersebut, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan social distancing, yang dipopulerkan dengan istilah physical distancing (pembatasan fisik), pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai tujuan untuk mengurangi sekaligus memperlambat persebaran dan penularan Covid-19.

Narasi kebijakan di atas memiliki tantangan sekaligus peluang pada semua institusi kehidupan masyarakat, termasuk kehidupan institusi keluarga. Dalam konteks ini, kehidupan anggota institusi keluarga yang normal (kepala rumah tangga rumah tangga/suami bekerja di luar rumah, anak bersekolah, dan ibu/istri beraktifitas di luar rumah) sudah tidak bisa dilakukan secara penuh. Aktifitas semua anggota keluarga disarankan untuk di dalam rumah saja. Narasi tentang kehidupan institusi keluarga yang berubah menimbulkan pertanyaan. Apakah anggota keluarga (kepala rumah tangga, ibu rumah tangga dan anak-anaknya) memiliki kesiapan yang optimal dalam menjalani berbagai kehidupan, khususnya ketika harus bekerja di dalam rumah (work from home/WFH)? Apa tantangan yang dominan muncul dalam institusi keluarga dimasa pademi covid 19? Oleh sebab itu, workshop dengan tema: Meningkat Kesadaran Institusi Keluarga Ramah Bagi Perempuan dan Anak Di Masa Pandemi Covid-19 Di Jakarta Pusat penting untuk dilakukan. 

Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga memiliki relevansi dengan persoalan kekerasan yang rentan dialami perempuan. Narasi kekerasan pada perempuan cenderung rentan membayangi wajah perkotaan. Sebagaimana dikutip dalam laporan Subdirektorat Statistik Politik dan Keamanan (BPS, 2018) menjelaskan bahwa jumlah kejadian kejahatan terhadap kesusilaan yang dialami perempuan (perkosaan dan pencabulan) di Indonesia mengalami fluktuasi dan cenderung naik kejadiannya dari tahun 2015 hingga 2017. Dari data yang ada dapat diketahui bahwa pada tahun 2015 tercatat sebanyak 5.051 kasus kejadian kejahatan terhadap kesusilaan, dan meningkat kembali pada tahun 2016 menjadi 5.247 kasus. Kemudian jumlah kejahatan meningkat kembali pada tahun 2017 menjadi 5.513 kasus.

Merespon persoalan kekerasan perempuan dan anak, maka kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dari Prodi Sosiologi, dan Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta ini bekerjasama dengan kelompok pengajian ibu rumah tangga, dan elit informal lokal (ibu Yuningsing sebagai ketua RT), yang tinggal diwilayah yang tidak jauh dari masjid Al Qorieb, tepatnya di gang Sariman Petojo-Utara, Jakarta Pusat. Wilayah tersebut dipilih sebagai tempat kegiatan karena sejalan dengan tujuan pengabdian masyarakat yang ingin mengembangkan dan meningkatkan Kesadaran Gender Dan Edukasi anti kekerasan di dalam institusi keluarga perkotaan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung secara daring dan luring pada tanggal 13-15 Oktober 2021.

Kegiatan dengan tema meningkat kesadaran institusi keluarga ramah bagi perempuan dan anak di masa pandemi covid-19, disampaikan oleh Dr. Hj. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si, dkk memiliki kontribusi penting, khususnya untuk meningkatkan Kesadaran Gender dan Edukasi Anti Kekerasan di dalam institusi keluarga yang tinggal di gang Sariman Petojo-Utara, Jakarta Pusat. Selain itu, kegiatan PKM yang kami lakukan juga berguna untuk meningkatkan moralitas publik untuk peka pada persoalan Kesadaran Gender dan Edukasi Anti Kekerasan yang cenderung menjadikan perempuan dan anak sebagai korbannya.

Sambutan Ibu RT Gang Sariman-Petojo Utara-Jakarta Pusat dan Sambutan Narasumber Utama Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si (Daring)

Sambutan Ibu RT Gang Sariman-Petojo Utara-Jakarta Pusat dan Sambutan Narasumber Utama Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si (Daring) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline