Lihat ke Halaman Asli

Pringadi Abdi Surya

TERVERIFIKASI

Pejalan kreatif

Internet Cepat adalah Kunci Kuliah Lancar

Diperbarui: 30 Agustus 2021   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi.

Tidak pernah kubayangkan, aku akan menempuh pendidikan hingga S2. Ya, anak STAN yang hanya lulusan D3 pada umumnya sudah nyaman dengan pekerjaan dan penghasilannya. Tapi jalan yang tidak pernah direncanakan itu ternyata mengantarkanku ke D4, lalu sekarang ke S2.

Sebenarnya ini bukan percobaan pertamaku. Aku sempat mencoba ikut seleksi beasiswa Australian Award beberapa tahun lalu. Dan gagal. Kegagalan itu ternyata masih membekas, membuatku tidak percaya diri untuk mengikuti seleksi beasiswa lagi. Baru tahun ini aku mencoba seleksi beasiswa, yang dalam negeri saja dari Bappenas. Pilihan pertamaku ke Universitas Indonesia. Pilihan keduaku ke Universitas Sriwijaya.

Ternyata, rezeki yang diberikan Tuhan adalah ke Universitas Sriwijaya. Jurusan Administrasi Publik.

Ndilalah, ini berkah karena bisa membuatku dekat dengan keluarga besarku. Ya semua keluarga utamaku berkumpul di sana. Setelah lulus SMA, aku merantau dan hanya pulang saat liburan. Mungkin ini jadi momen langka, untuk menjalin kebersamaan dengan keluarga besarku setelah lebih dari 15 tahun terpisah antarpulau.

Rumah keluargaku sebenarnya bukan di Palembang. Tapi sudah masuk Kabupaten Banyuasin. Di kilometer 18. Ya, karena itu saat menelepon dan berkata aku ingin pulang, berkuliah dari sana meski belum jelas status kuliahnya online atau offline, aku minta tolong dipasangkan internet.

Di sana aku tinggal di ruko milik keluarga. Sebab itulah satu-satunya yang berada di pinggir jalan dan bisa dipasangkan internet.

Aku pun mendaftar di IndiHome.  Sebabnya, hanya IndiHome yang mampu menjangkau daerah pinggiran. Awalnya aku bingung kenapa KTP ku tidak bisa digunakan untuk mendaftar. Setelah diingat-ingat lagi, aku pernah waiting list IndiHome sewaktu masih tinggal di Bandung. Data itu kemudian dipakai adik iparku yang menggantikanku tinggal di sana.

Jadinya, aku pun meminjam data kakak perempuanku untuk mendaftar layanan IndiHome.

Alhamdulillah, begitu data terdaftar, tak lama petugas IndiHome pun datang untuk memasangkan kabel dan alatnya.

Aku memilih layanan yang 100 mbps karena selain penggunaan untuk kuliah dan sekolah anak yang masih online, aku butuh untuk streaming dalam kelas-kelas dan webinar online yang kuselenggarakan. Selain dalam waktu dekat, kami akan buka toko hijab kecil-kecilan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline