Selama dua hari aku mengikuti Lokalcorn Webseries 2021 pada 27-28 Juli kemarin, pikiranku malah melayang ke sebuah serial drama yang sempat ngehits beberapa waktu lalu: StartUp. Ya, masih segar dalam ingatan manakala demam Start Up, serial drama Korea Selatan, melanda kita semua. Penonton pun terbagi dua tim. Tim pertama adalah Nam Do San, sang programer andal. Tim Kedua adalah Han Ji Pyeong, Sang Analis Bisnis yang mengambil keputusan investasi.
Dari Han Ji Pyeong kita belajar, berbisnis adalah hal yang sulit. Dunia start up tidak untuk semua orang. Hanya orang yang mau dan berani mengambil risiko, menjalani proses yang panjang, dan berani bertaruh pada kegagalanlah yang biasanya mampu bertahan. Mental dan tekad yang kuat diperlukan untuk menjalankan start up.
Bukan keinginan untuk meraub laba, visi dari membangun sebuah bisnis adalah tentang value/nilai dari bisnis itu sendiri. Senada dengan yang dikatakan CEO Sand Box dalam drama tersebut, "Jangan meminum air laut, kau harus bertahan sampai hujan turun. Hanya mengejar keuntungan pada awal bisnis sama saja dengan meminum air laut."
Nilai itu yang akan memandu kita dalam mendatangkan hujan. Sebab nilailah yang akan diamini oleh semua orang. Bukan laba.
Ya, pelajaran pertama ketika hendak membangun start up adalah miliki visi yang bernilai itu!
Setelah menemukan visi itu, sadarilah bahwa kamu tidak bisa sendirian. Harus ada tim yang kokoh dan saling melengkapi.
Han Ji Pyeong pun dengan jujur mengatakan kepada Nam Do San bahwa ia tidak cocok menjadi CEO. Bila tim ini hendak bertahan, Seo Dal Mi yang harus maju. Ini bukan hanya menunjukkan soal tim, tetapi juga komposisi tim.
Memorabilia StartUp versi drama itu juga tersaji dalam Lokalcorn Webseries 2021. LocalCorn Webseries terselenggara berkat kerjasama antara Tribunnews dan HP Indonesia. Gelaran webseries dari LokalCorn ditujukan untuk memberikan inspirasi bagi pelaku usaha dalam mendirikan usaha rintisan. Berbagai pengalaman dan kiat dipresentasikan oleh narasumber terpilih atau disebut Rocket's.
Pada hari pertama, hadir sebagai pembicara: William Sunito, Fransiska P.W dan Gibran Huzaifah. Pada hari kedua turut hadir Diajeng Lestari dan Juvenco Pelupessy.