Lihat ke Halaman Asli

Pringadi Abdi Surya

TERVERIFIKASI

Pejalan kreatif

Pempek Cucuk dan Pempek Belah

Diperbarui: 26 April 2021   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pempek Cucuk. Dokumentasi pribadi.

Palembang sebenarnya surga kuliner. Ada berbagai makanan lain selain pempek yang patut dicoba. Dan ada berbagai jenis pempek yang belum populer di luar kota Palembang. Beberapa di antaranya adalah Pempek Cucuk dan Pempek Belah.

Pempek Cucuk sebenarnya adalah pempek yang dicucuk (ditusuk). Bentuknya bulat pipih. Adonannya biasanya terdiri dari tepung terigu dan sagu. Tidak pakai ikan. Teksturnya kenyal-kenyal jadinya.

Pempek ini tidak dicelup ke cuka, melainkan dilumuri sambal. Makanya, ada yang menyebutnya sebagai Pempek Sambal.

Nah, selain kekenyalannya, rasa sambal ini yang menjadi pembeda. Aku pribadi suka yang manis-pedas. Dulu, waktu masih SD, pempek ini selalu dijajakan oleh warung-warung di dekat sekolah. Ia akan ditusuk dengan lidi. Makanya dinamakan Pempek Cucuk. Kalau di rumah ya nggak perlu pakai lidi. Cukup pakai garpu sudah cukup.

Sensasinya itu beda banget dengan makan pempek pada umumnya. Ditambah rasa nostalgia masa kecil.

Pempek Belah. Sumber: Cookpad Ratna Dewi

Nah, selain Pempek Cucuk, ada juga Pempek Belah. Menu ini lebih sering hadir saat buka puasa di Palembang.

Tekstur Pempek Belah sama dengan pempek lenjer kecil. Bedanya, di tengah-tengahnya akan dibelah. Lalu di sana diisi dengan ebi, kecap, dan cabe rawit.

Untuk tekstur yang lebih lembut, adonannya, selain tepung terigu dan sagu, juga ditambahkan telur. Pertama aduk dulu terigu dan telur hingga rata bersama gula dan air. Diamkan adonan sampai dingin. Setelah itu baru uleni dengan sagu. Kalau sudah berbentuk lenejr kecil, rebus terlebih dahulu hingga mengapung. Baru diangkat.

Setelah digoreng dengan minyak panas, belah, lalu tambahkan dengan isiannya (ebi, kecap, cabe). Pedasnya sih sesuai selera masing-masing.

Pempek Belah ini juga menghadirkan nostalgia karena sering kutemui ketika SMP. Saat SMP kelas 1, aku balik sore, dan saat bulan puasa, Bapak sering berhenti di Sukarame yang menjadi pusat jualan kuliner jalanan, salah satunya membeli Pempek Belah untuk menu buka puasa. Pempek Belah ini jarang menggunakan ikan karena takut merusak cita rasa ebi yang menjadi isian. Namun, ada juga yang menggunakan ikan yang pastinya dijual dengan harga lebih mahal.

Kalau kamu lebih penasaran mau coba yang mana? Pempek Cucuk atau Pempek Belah?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline