Lihat ke Halaman Asli

Pringadi Abdi Surya

TERVERIFIKASI

Pejalan kreatif

Jangan Takut Divaksin, Ini Efek Sampingnya!

Diperbarui: 9 April 2021   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kemenkes

Rabu lalu (07/04), suntikan vaksin kedua sudah kuterima. Lokasinya di Kantor Pusat Bea Cukai di Rawamangun. Bakda disuntik, efek yang kurasakan memang agak berbeda dengan suntikan pertama. Saat suntikan pertama, efek yang paling terasa adalah rasa mengantuk. Ngantuk berat banget. Selain itu, tidak ada. Suntikan kedua tidak berefek semengantuk suntikan pertama. Hanya saja, tangan terasa jauh lebih pegal. Hingga ke bahu. 

Setelah sampai di rumah, keesokan harinya rasanya lemas sekali. Seperti habis demam. Pegal-pegal terasa di sekujur badan. Cara mengatasinya makan yang bergizi dan minum vitamin sesuai dengan kebutuhan. Banyak istirahat juga. Hari ini alhamdulillah, badan sudah terasa segar kembali.

Memang, ada banyak yang takut divaksin karena takut efek sampingnya. Kebetulan saat suntikan kedua kulakukan, orang tuaku di Palembang sedang menerima suntikan pertama. Mereka mendapatkan jatah untuk lansia. Bapak usianya sudah 66 tahun sedangkan Ibu berusia 64 tahun. 

Seperti kata Menteri Kesehatan, para lansia, setelah nakes adalah prioritas. Penting bagi kita untuk bisa memvaksinasi lebih dari 21 juta lansia. Sampai saat ini, baru 2 juta lansia yang tervaksin. Karena itu terobosannya, barang siapa bisa mengajak 2 lansia datang untuk divaksin, ia juga akan mendapat jatah vaksin.

Bagaimana sih sebenarnya situasi vaksinasi?

1. Saat datang kita diminta mengisi formulir screening. Seperti riwayat penyakit, juga riwayat alergi. Aku punya asma sehingga harus dipastikan bahwa asmaku kambuh sudah lebih dari satu bulan yang lalu. Yang dilarang vaksin adalah yang sedang darah tinggi, punya autoimun, gula darah yang tinggi juga. Itu sudah pasti ditolak.

2. Beberapa orang yang ketika diukur tensi jadi tinggi belum tentu punya riwayat darah tinggi. Tapi karena deg-degan. Beberapa teman begitu soalnya sehinga mereka disuruh istirahat dan menenangkan diri terlebih dahulu sebelum ditensi ulang.

3. Suntikan dilakukan di lengan kiri. Jadi usahakan pakai baju yang mudah disingkap di lengan. Bagaimana bila berjilbab? Kebetulan di tempat saya vaksin ada bilik khusus. Buat para jilbaber, dipersilakan masuk ke bilik tersebut dan dilayani oleh petugas perempuan juga.

4. Setelah divaksin, kita disuruh menunggu sekitar 30 menit untuk melihat efek samping yang langsung dirasakan. Beberapa efek samping yang membutuhkan penanganan dengan segera adalah bila sesak napas atau urtikaria. Tapi dalam kelompokku, tidak kulihat ada yang demikian. Alhamdulillah semua aman.

5. Saya malah mengecek terus, apakah benar setelah divaksin, anu jadi bertambah besar. Eh.

Demikianlah, pengalaman vaksinasi saya. Ayok, ajak para lansia divaksin duluan. Mari saling melindungi dengan melakukan vaksinasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline