Wabah hitam. Atau Black Plague. Wabah ini merupakan salah satu masa tergelap dalam sejarah dunia. Wabah besar ini pertama kali muncul pada pertengahan 1300-an dan mencapai Eropa pada 1347. Wabah ini telah menewaskan sekitar 50 juta orang Eropa atau sekitar 60% populasi benua biru itu. Termasuk penyair idolaku, Dante Alighieri.
Wabah hitam kemungkinan adalah dua jenis wabah, yakni bubonic dan pneumonic. Versi pneumoniknya menginfeksi airborne melalui udara, memiliki tingkat kematian hampir 100 persen, dan yang menghirupnya biasanya mati dalam waktu 24 jam.
Sedangkan bubonic adalah penyakit les yang disebabkan oleh tikus yang menunjukkan gejala dalam waktu 3-5 hari sebelum meninggal.
Yang menarik adalah kostum para tenaga kesehatan di saat wabah hitam terjadi. Mereka menggunakan kostum yang eksentrik seperti seekor burung yang memiliki paruh panjang. Pun sambil memegang tongkat, menambah kesan betapa mengerikannya situasi waktu itu.
Ternyata, detail kostum tenaga kesehatan tersebut ada makna dan tujuannya. Bukan untuk tampak keren apalagi sok cool.
Kostum ini baru ditemukan pada tahun 1619 oleh Charles de l'Orme, kepala dokter dari tiga raja Perancis (Henri IV, Louis XIII dan Louis XIV ), dan juga dalam pelayanan keluarga Medici Italia.
Topeng dokter wabah hitam yang terkenal, yang berbentuk seperti burung, dan memiliki paruh panjang. Selain karena kepercayaan bahwa wabah itu disebarkan oleh burung, topeng itu digunakan sebagai masker plus di paruhnya diletakkan rempah-rempah seperti ambergris, mint, atau kelopak mawar agar dapat menutupi bau mayat.
Tongkat kayu dibawa oleh dokter wabah hitam. Alat ini melayani berbagai fungsi. Misalnya, seorang dokter wabah dapat menggunakan tongkat untuk memeriksa pasiennya tanpa menyentuh. Selain itu, tongkat ini bisa digunakan untuk melindungi diri saat ada pasien yang putus asa hendak mendekati para dokter.
Ya, kostum ini adalah APD tempo dulu yang melindungi para dokter agar tidak ikut terjangkit wabah.
Ya, sebuah refleksi bahwa di masa lalu orang-orang sudah meyakini perlindungan ketat harus diberikan kepada para dokter. Kita harus belajar pada masa lalu betapa pentingnya alat perlindungan diri buat tenaga kesehatan.
Sebuah ironi ketika kini di tengah pandemi Covid-19 alat perlindungan bagi para tenaga kesehatan itu begitu minim. Bahkan ada yang nekat pakai jas hujan plastik.