Knowledge Sharing Program (KSP) adalah program kerja sama di bidang pengembangan kebijakan yang dilakukan Korea Selatan dengan membagi pengalaman dan pengetahuan untuk mendukung institusi dan pembangunan kapasitas negara partner melalui riset kolaboratif, konsultasi kebijakan, dan pendampingan teknis pada isu-isu tertentu.
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Korea Selatan lewat program KSP sejak tahun 2011. Ada banyak tema penelitian yang telah dilakukan seperti produktivitas Usaha Kecil Menengah (UKM), pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) dan talent management dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Topik dalam KSP 2017/2018 yaitu meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja infrastruktur dengan meningkatkan manajemen investasi publik dan meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran untuk mencapai kredibilitas anggaran, kualitas yang baik, efektif dan efisien dari belanja publik melalui peningkatan strategi monitoring dan evaluasi.
Infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa infrastruktur adalah lokomotif penggerak perekonomian.
Infrastuktur juga mempercepat pemerataan pembangunan melalui pembangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dan antar wilayah sehingga mendorong investasi dan lapangan kerja baru, serta meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Asian Development Bank (ADB) (2014), ketersediaan infrastruktur dasar di banyak negara Asia Pasifik berada di bawah batas minimal. Studi yang dilakukan ADB mengestimasikan bahwa investasi sebanyak USD8 triliun dibutuhkan untuk membangun infrastruktur di Asia Pasifik di berbagai bidang.
Infrastruktur di Korea Selatan dan Indonesia
Pemerintah Korea Selatan telah menyadari pentingnya pembangunan infrastruktur dan mengembangkan sebuah pembangunan yang merata dan seimbang (balanced growth model).
Korea Selatan menempati peringkat ke-26 Global Competitiveness Index 2017-2018 dari 137 negara dengan pengaruh pembangunan infrastruktur yang begitu besar.
Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-36, tetapi dengan masalah ketidakcukupan infrastruktur. Dalam hal infrastruktur tersebut, Korea Selatan menempati peringkat ke-8, sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-52.
Peringkat Global Competitiveness Index Indonesia mengalami perbaikan 5 peringkat dibandingkan tahun lalu. Indonesia mengalami perbaikan kinerja di semua aspek competitiveness indextersebut, bahkan menjadi yang terdepan di antara emerging countries.