Lihat ke Halaman Asli

Pringadi Abdi Surya

TERVERIFIKASI

Pejalan kreatif

Mirip, Apakah Selalu Plagiat?

Diperbarui: 9 November 2019   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: FB Hermoko W

Pernah mendengar ungkapan "steal like an artist"? Ungkapan itu menjadi populer kembali lantaran menjadi sebuah judul buku yang ditulis oleh Austin Kleon. Sebelumnya ungkapan yang "mirip" diucapkan oleh Picasso, "Seniman yang buruk meniru. Seniman yang baik mencuri. " Penyair kenamaan, T.S. Elliot juga mengaminkan hal itu dengan mengatakan, "Penyair amatir meniru; penyair dewasa mencuri." 

Tentu, ungkapan itu tidak bisa ditelan mentah-mentah. Ada penafsiran panjang dari kata "pencurian". Mencuri tentu berbeda dengan merampok. Mencuri juga berbeda dengan menjarah. Mencuri berarti kita masuk ke rumah seseorang, lalu mengambil barang berharga yang ada di rumah itu tanpa ketahuan. Dalam berkarya, mencuri berarti kita masuk mendalami karya dan ruang kreasi seseorang, dan mengambil pelajaran berharga dari sana tanpa terendus sama sekali.

Beberapa hari yang lalu, saya mendapat pertanyaan dari seorang teman. Terdapat kasus "dugaan" plagiarisme yang terjadi pada sebuah buku berjudul #88 LOVE LIFE. Buku yang diduga menjiplak buku tersebut berjudul #99 LOVE YOUR MIND.

Menurut Kakak, ini kasus plagiat, bukan?

Aku terpaksa memberi disclaimer sebelum memberi jawaban. Aku tidak membaca kedua buku itu. Aku tidak memiliki keduanya. Jadi, aku hanya mencoba menilai dari foto-foto yang diberikan.

Pertama, bila melihat warna dan gambar sampulnya, jelas bahwa tidak ada unsur kemiripan di sana. Meski bisa kita lihat pada judul ada unsur pengaruh penggunaan angka kembar dan kata cinta. Ya, walaupun siapa saja bisa hobi menggunakan filosofi angka kembar.

Sumber: FB Hermoko W

Masuk ke halaman pertama buku ini tersaji ilustrasi demikian. Objeknya berbeda-beda. Di buku pertama ada rok, tas, cupcake. Sedangkan di buku kedua ada baju, kamera, dan es krim.

Hanya saja, di sini kita (siapa pun) akan merasa keduanya membawa kesan yang serupa. Mirip sekali. Bisa dipastikan pembuat buku kedua telah membaca buku pertama. Kecuali bila alam begitu ajaib.

Sumber: FB Hermoko W

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline