Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan saling menasehati supaya menaati kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran.
(Al-'Ashr 1-3)
Memaknai salah satu surat dalam Alquran itu, kita diingatkan tentang waktu. Waktu dengan mudahnya berlalu. Dengan cepat, ia bisa melumat siapa pun yang terlena. Waktu seperti arus. Hanya ikan mati yang terbawa arus.
Tak terasa, tahun akan berganti kembali. Kemarin, rasanya kita masih seorang anak yang mengejar layangan sepulang sekolah, bermain gundu di tanah lapang, atau meloncat dari ketinggian ke dam-dam kecil di belakang rumah.
Namun, barangkali kini kita telah dewasa, berkumis, berjanggut, beranak pinak, tanpa menyadari ada banyak hal yang terlewatkan, disesali, karena tak pernah melakukan perencanaan hidup yang matang. Let's gone be by gone dan What will come just come menjadi dalih pembenaran atas hidup yang terjalani selama ini.
Ramadan kerap menjadi momentum bagi kita. Namun, tak sedikit pula yang menyia-nyiakaj momentum semangat Ramadan itu. Setelah Ramadan berlalu, semangat itu menguap lenyap.
Buatku setidaknya ada 8 semangat yang harus dipelihara dan dibawa ke bulan-bulan lainnya agar waktu tak sia-sia.
Introspeksi