Semongkat, itulah nama bulan madu kami. Beberapa hari setelah menikah, aku ajak istriku ikut penempatan kerja di Sumbawa. Dan tempat pertama yang jadi tempat liburan kami adalah Semongkat.
Semongkat adalah sebuah desa di Kecamatan Batu lanteh yang berjarak kurang lebih sekitar 18 km dari Kota Sumbawa Besar. Semongkat adalah kawasan hijau di Sumbawa dengan lanskap perbukitan. Di tengah hutan yang sejuk nan asri, ada sebuah sungai yang berair jernih. Di sungai inilah, biasanya orang-orang berwisata, karena airnya yang dingin, dan ada spot-spot yang asik diberenangi.
Hanya saja untuk menuju ke sana jalanannya berkelak-kelok. Jadi kalau yang mudah mabuk, harus siap-siap antimo atau kantong plastik.
Semongkat juga jadi salah satu tempat yang digemari pecinta fotografi, karena bentangannya yang akan memanjakan kamera siapa saja. Apalagi di atas sungai yang biasa jadi tempat berenang, ada sebuah pohon melintang. Di sana banyak pengunjung baik lalu melompat. Semongkat adalah tempat yang sangat romantis.
Saat duduk-duduk menikmati air, aku pun sempat membuat puisi.:
Semongkat, Dua Judul Kecil
I: Waktu, Semongkat
Waktu berjingkat di Semongkat. Suara burung memanggil
ikan, bilamana tak dikacaukan ricik air yang tak bosan
mengalir tanpa alasan---seperti cinta. Selembar daun ingin
gugur dari tangkainya, tapi tak ada angin yang bersiap
menerbangkannya. Kau duduk di atas batu, menekuk
sebelah kakimu. Hulu selalu mengingatkan kita untuk kembali.
Jalan pulang yang lebih panjang dari seribu perjalanan musafir.II: Batu, Semongkat