Lihat ke Halaman Asli

Pringadi Abdi Surya

TERVERIFIKASI

Pejalan kreatif

Dari Percakapan Hingga Pembebasan Interior

Diperbarui: 1 Oktober 2018   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Percakapan Interior. Dokumentasi pribadi.

Menarik, bila kita menyimak ujaran Kurnia Effendi (Kef) di Teras sebagai pengantar atas puisi-puisinya. Kef mengatakan bahwa monolog interior tak hanya sanggup merangkum semesta tiga dimensi, tetapi bersedia pula menukik runcing pada perasaan-perasaan yang nyaris tak terjangkau tatapan atau pendengaran biasa.

Pernyataan di atas tentu tak bisa kita lepaskan dari latar belakang beliau yang merupakan lulusan Desain Interior. Bila awam memahami interior sebagai "di dalam ruangan", desain interior ternyata memiliki definisi yang lebih dalam---ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia.

Masalah, sebagaimana umum diketahui dalam dunia penelitian, bukanlah gejala/symptom, bukan pula sebatas fenomena, melainkan menukik masuk dan mencari sebab dari yang terlihat. Dalam kasus Percakapan Interior, Kef mengakui itu sebagai upaya eksplorasi terhadap kedalaman dan keluasan berdasarkan pengalaman yang telah dilalui.

Perngalaman yang telah dilalui Kef berupa perjalanan demi perjalanan tak terlepas dari buah modernisasi. Modernisasi sebagai sebuah pembebasan menginginkan sikap pengakuan terhadap dunia dengan cirinya yang khas: individualis, progresif, dan sekuler. Manusia kemudian mencari makna dari aktivitas yang dilalui, dari segala ciri modernisasi yang pelan-pelan mengaburkan jiwa manusia itu. Namun, bersamaan dengan itu, manusia juga akan merasakan kerinduan akan keutuhan dirinya. Kekuatan kesadaran manusia akan memicu pembebasan interior yang melampaui akal-budi manusia.  

            Proses inilah yang tampak dalam puisi-puisi Kef. Di Lo Spazio misalnya:

            Di meja Angky Camaro terbentang harapan

            Secangkir espreso dan kentang goreng

            Membusungkan bagian lambung terdalam

Lo Spazio adalah nama restoran terkenal. Tentu, bisa makan di Lo Spazio adalah sebuah capaian tersendiri. Pun penyebutan Angky Camaro, sebagai salah satu marketer paling andal di dunia otomotif makin mengentalkan nuansa pengakuan terhadap dunia. Espreso, selain sebagai simbol persahabatan dan keakraban, juga menyiratkan kelas sosial tertentu. Selanjutnya, penegasan dunia dengan kata lambung menunjukkan bahwa persoalan utama manusia di dunia ini adalah mengatasi rasa laparnya.

            Namun, dalam baris penutup puisi, Kef berkata:

            Setelah makan pagi, kita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline