Lihat ke Halaman Asli

Pringadi Abdi Surya

TERVERIFIKASI

Pejalan kreatif

Puisi | Cinta yang Terlambat

Diperbarui: 24 Februari 2018   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


aku ingin belajar mencintaimu, tetapi tidak di
kehidupan ini
karena Waktu datang begitu terlambat
untuk mengenali betapa Cinta adalah dirimu;

sebuah Trans-Jakarta lewat, aku berharap Kau
menempuh jalan yang sama denganku, hanya
Kau diam, aku diam, mencoba menatapmu lebih dalam

aku tidak mencoba ke mana-mana, tetapi Kau pun
tidak mencoba ke dadaku, "Cinta mungkinlah
sebuah lelucon," begitu pikiranku berkata sementara

aku telah kehabisan kata-kata meski sekadar
mengatakan aku telah jatuh cinta kepadamu.

***

dua hal yang aku sadari semenjak saat itu:

Perasaan adalah gerimis terakhir yang turun
sore hari, dan orang-orang menggerutu, membicarakan
api tanpa tungku, bulan biru, dirimu.

dan aku pelan-pelan berharap, di kehidupan yang lain
bus yang sama akan lewat, dan aku sempat
menggenggam tanganmu--dengan sangat erat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline