Siapa saja yang pernah menyimak Ramayana seharusnya memiliki pertanyaan, jika Rahwana sebegitu kejam dan tidak bermoralnya, kenapa ia sama sekali tidak menyentuh Shinta? Dan jika Rama sebegitu baik dan bermoralnya, kenapa ia membiarkan Shinta dilalap api untuk membuktikan kesuciannya setelah Alengka dihancurkan? Tak sampai di situ, setelah Shinta dibuang ke hutan, mengandung hingga melahirkan sendirian, dengan ditemani seorang begawan suci... ketika ingin kembali ke pelukan Rama, Rama justru tak bisa menolak prasangkaan para brahmana bahwa mungkin Shinta sudah diapa-apakan oleh sang begawan dan disuruh melakukan pembuktian sekali lagi, yang menyebabkan akhirnya Shinta bunuh diri?
Jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut tersaji dalam novel Rahwana, sebuah kisah rahasia, yang ditulis oleh Anand Neelakantan. Novel ini merupakan narasi subversif dari sisi bangsa Asura yang kalah dalam peperangan tersebut.
Sejarah selalu ditulis oleh sang pemenang. Dan yang kalah juga membuat versi sejarah lain yang biasanya berbeda oleh pemenangnya. Mana kebenaran, kita sendiri yang memilih untuk meyakini yang mana.
Hal hebat dari novel ini ialah menyajikan Asura, Dewa, dan Wanara sebagai makhluk biasa ("manusia") yang berbeda ras dan agama. Ramayana adalah kisah pertarungan antara bangsa Asura dan bangsa Dewa, dengan suku Wanara di tengah-tengahnya. Bangsa Asura sering disebut sebagai Raksasa karena perawakannya yang besar dan hitam dengan rambut keriting. Bangsa Asura ini adalah bangsa penganut Siwa, pengikut asli Siwa yang sempat berjaya sekian lama, mencapai puncak peradaban yang agung sebelum bangsa Dewa (bangsa yang berkulit cerah) dengan cerdik menghancurkan kekuasaan Asura. Kemenangan bangsa Dewa dipimpin oleh Wisnu, dengan panglimanya bernama Indra, yang atas kejayaan itu Wisnu kemudian dituhankan, begitu juga Indra. Sementara itu, suku Wanara adalah suku campuran. Wanara berarti kera. Namun ini adalah metafora untuk ejekan bagi mereka, karena Wanara adalah suku campuran antara bangsa Asura dengan bangsa Dewa. Mereka dikucilkan dari Asura maupun Dewa dan akhirnya membentuk kelompok sendiri di hutan-hutan dan kemudian menjadi penting karena kepemimpinan Subali.
Lalu siapa Rahwana?
Rahwana terlahir dari ayah Brahmana dan ibu Asura. Ia begitu jengah dengan kehidupan bangsa Dewa dengan sistem kastanya dan kehancuran bangsa Asura yang disebabkan oleh tidak adanya persatuan bangsa Asura. Ia ingin membawa kejayaan Asura sekali lagi. Dan takdir mempertemukannya dengan Mahabali, Maharaja terakhir Asura yang sudah terasing. Mahabali menjadi guru bagi Rahwana. Namun ada satu hal yang ditolak Rahwana dari Mahabali, yakni ketika Rahwana diminta untuk menanggalkan 9 sifat alami manusia, dan menyisakan satu saja, yakni akal budi.
Rahwana mempertahankan kesepuluh sifat alami itu (salah satunya cinta) karena itulah yang membuat dirinya hidup sebagai manusia. Ia tidak menghilangkan sifat-sifat itu. Karena itulah, ia disebut Dasamuka.
Dengan segala permasalahannya, kemudian Rahwana pelan-pelan berhasil membangun kejayaan Asura. Dari kerajaan kecil, Alengka mencapai puncak peradabannya.
Shinta dan Rahwana
Bangsa Asura sangat percaya pada ramalan. Ketika anak pertama Rahwana lahir, ia mendapat ramalan anak perempuannya akan membawa kehancuran bagi bangsa Asura. Karena itu, dalam suatu kesempatan, ketika Rahwana ditangkap Arjuna Wiwaha, para pengikut Rahwana memanfaatkan kesempatan itu untuk membunuh anak Rahwana. Bhadra, orang kepercayaan Rahwana ditugasi untuk membuang anak itu ke jurang. Namun, Bhadra yang tahu junjungannya sangat mencintai anaknya tak sampai hati membunuh anak itu. Di hutan, ia malah mendengar derap pasukan bangsa Dewa dan meninggalkan anak itu. Ia memanjat pohon dan tetap mengawasi apa yang terjadi. Anak itu dipungut oleh seorang raja bangsa Dewa. Dan nama anak itu Shinta.
Setelah Rahwana ditebus, dan mengetahui kenyataan anaknya menghilang, ia begitu marah. Ia tahu pengikutnyalah yang melenyapkan anaknya. Ia mencari Bhadra, dan mengetahui kenyataan Shinta tidak mati. Ia justru membiarkan Shinta diasuh bangsa Dewa daripada akan dibunuh lagi oleh pengikutnya.