Lihat ke Halaman Asli

Pringadi Abdi Surya

TERVERIFIKASI

Pejalan kreatif

Sajak Pembuka

Diperbarui: 4 Oktober 2016   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebuah tafsir bebas atas Surat Al Fatihah 

aku sebatang ilalang patah, merunduk bukan karena angin
kau yang menundukkan aku dan kucium bau tanah basah
kulewati malam yang hening hanya ditemani dingin
di saat itulah kurasakan kekosongan dan kurindukan rumah

sesaat setelah kubuka pintu, kulihat sebuah jembatan
kau berada di seberang, tersenyum penuh kegetiran
aku harus meniti pada jalan yang lebih tipis dari ingatan
di bawahku jurang, batu-batu tajam memanggil kematian

sebutkan padaku makna dari ketakutan
tak bahagia di dunia ini atau tak bahagia nanti di pelukanmu
atau karena kita terus berpisah, tak kunjung bertemu

sekian lama aku tersesat, dan kini merasa sampai padamu
peluhku menetes pasrah, bercampur dengan darah
apakah kau akan menerimaku atau justru menolakku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline