sebuah tafsir bebas atas Surat Al Fatihah
aku sebatang ilalang patah, merunduk bukan karena angin
kau yang menundukkan aku dan kucium bau tanah basah
kulewati malam yang hening hanya ditemani dingin
di saat itulah kurasakan kekosongan dan kurindukan rumah
sesaat setelah kubuka pintu, kulihat sebuah jembatan
kau berada di seberang, tersenyum penuh kegetiran
aku harus meniti pada jalan yang lebih tipis dari ingatan
di bawahku jurang, batu-batu tajam memanggil kematian
sebutkan padaku makna dari ketakutan
tak bahagia di dunia ini atau tak bahagia nanti di pelukanmu
atau karena kita terus berpisah, tak kunjung bertemu
sekian lama aku tersesat, dan kini merasa sampai padamu
peluhku menetes pasrah, bercampur dengan darah
apakah kau akan menerimaku atau justru menolakku?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H