Lihat ke Halaman Asli

Fakta di Iklan Nutrisari, Memalukan!

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sembilan dari sepuluh orang di Indonesia kekurangan buah dan sayur. How come?

Kita hidup di daerah tropis, daerah yang kaya akan buah dan sayur. Buang biji tumbuh tanaman, buang dahan tumbuh pohon (dahan ketela pohon). Hm... fakta yang sangat kontras? (Meski ada beberapa pengecualian di beberapa daerah)

Yang kita perlu pikirkan disini adalah kenapa ada fakta yang sangat memalukan tersebut? Apa karena kita tidak suka buah dan sayur? Atau karena kita tidak mampu membeli buah dan sayur?

Untuk alasan yang pertama pemecahan masalahnya bisa dengan sosialisasi bagaimana pentingnya buah dan sayur bagi tubuh kita. Apa manfaat yang bisa kita dapatkan jika memakannya dan apa masalah yang akan timbul jika tidak/kurang memakan buah dan sayur.

Sedangkan untuk alasan yang kedua, pemecahan masalahnya cukup pelik. Kalau memang itu alasan yang sebenarnya, nyatalah betapa tidak manusiawi gaji yang kita terima di Indonesia ini. Gaji yang manusiawi itu dalam artian bisa provide our basic needs, sandang, pangan, papan, pelayanan kesehatan, hiburan.

Dengan gaji yang cukup seharusnya seseorang bisa makan empat sehat lima sempurkan, kan? Bukan malah makan mi instan setiap hari. (Meski ini terdengar ekstrem, tapi ada orang-orang yang memang bertahan dengan bahan makanan itu). Makan mi sebenarnya tidak dilarang, tapi hal yang berlebihan juga bisa merusak kesehatan, kan? Teman saya dulu ada yang dioprasi usus buntu karena masalah mi ini.

Ketika pemilik suatu usaha bisa memberi anaknya 5 macam buah dalam satu hari, dan karyawannya tidak bisa memberi buah satupun pada anaknya, ini kan suatu masalah? Kesenjangan sosial kita sudah terlalu parah.

Apa solusinya? Kenaikan gaji? Kenaikan gaji percuma juga kalau harga sembakonya ikut naik. Kebanyakan pedagang di Indonesia greedy sih. Kenapa kita tidak memilih untuk menjadi orang yang baik saja? Yang menjual dengan harga yang pantas, toh uang banyak-banyak untuk apa? Lebih itu cenderung tidak baik untuk diri kita kalau kita tidak bisa memanage uang dan diri kita pribadi. Yang paling baik itu memang cukup, tapi beranikah kita berkata "Ok, ini sudah cukup."

PrincessTatia

My Oppinion Could be Right, Could be Wrong...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline