Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Itu Tuli?

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pukul 12 malam.... Seorang sahabat dari Insomnia masih terjaga dan membenci persahabatannya akhir-akhir ini dengan Insomnia, persahabatan yang telah membuat dia memiliki musuh satu lagi yaitu cermin. Cermin adalah musuh, ketika dia melihat pantulan wajah yang pucat, tidak bergairah hidup, lingkaran hitam yang pekat di mata. Benci sekali melihatnya. Semua upaya sudah dilakukan, namun susah sekali memutuskan persahabatan dengan insomnia. Untunglah ada seorang sahabat lagi yang setia menemaninya melewati malam, sebuah BeBe mungil di samping tempat tidurnya. Seperti malam yang sudah-sudah, dia mengetik di BeBe-nya lalu dibroadcast ke semua teman di friendlist BeBe : "Masih adakah yang belom tidur?" Aneh, tidak seperti biasanya yang ramai membalas, kali ini cuma ada satu yang membalas. T : Belom, ada apa nih... P : Biasa... gak bisa tidur... ini siapa ya.. kayaknya kita gak pernah BBMan ya... T : Aku sering kamu panggil kok... P : Masak?? Aneh, kok aku gak inget?? T : Aku Tuhan yang sering sekali kamu panggil akhir-akhir ini... P : Hah??? Please deh.... Jangan becanda malam-malam gini... T : Aku gak pernah berdusta, kenapa sih kamu gak percaya? P : Hm.. pasti kamu salah satu friendaku di FB... kapan hari aku pernah nanya di wall kalo misalnya bisa online ama Tuhan apa yang bakalan kamu tanyakan... nah pasti kamu baca itu kan... udah ngaku aja... T : Oh ya? Pertanyaan yang menarik. Terus komen teman-teman kamu apa saja? P : Macem-macem sih, tapi kalo aku simpulkan kebanyakan mereka pengen tau akhir hidup mereka nanti pas udah meninggal, apakah layak masuk ke surga? Terus ada juga yang minta diajak tur ke surga, hahaha, aneh-aneh saja... T : Gimana dengan kamu? Kamu mau nanya apa ke Tuhan? P : Kalo aku mau nanya apakah Tuhan itu Tuli ? T : Hah? Dasar aneh-aneh saja. Masak Tuhan itu Tuli? Kok bisa kamu mikir gitu sih? P : Ya jelas aku mikir gitu, karena Tuhan itu DIAM waktu aku panggil Dia. Tuhan itu DIAM waktu aku teriak saat hatiku sakit, saat aku disiksa Tuhan itu tetap DIAM. Kalo melihat itu cuman ada satu kesimpulanku, Tuhan itu TULI makanya Dia DIAM saja melihat penderitaanku. Banyak orang bilang Tuhan itu Maha Pengasih so kalo misalnya Dia gak Tuli pasti Dia akan langsung menolongku karena Dia Maha Pengasih. Benar gak kesimpulanku? T : Hm... Tuhan DIAM bukan berarti Tuli. Sama seperti pembaca artikel yang kamu tulis di Kompasiana, banyak yang silent reader, tapi mereka baca artikel kamu cuman tidak memberikan tanggapan. Tuhan mendengarkan teriakan kamu, bahkan ikut menangis melihat kamu menangis, tahukah kamu hal ini? P : Jelas aku tidak tahu.  Tapi, kalo benar Tuhan itu menangis melihat aku menangis, kenapa cuman sampe sebatas itu aja tanggapan Tuhan pada masalahku? Aku butuh ditolong, butuh dilepaskan dari masalahku, sudah terlalu sesak rasanya, sampe jadi punya sahabat bernama insomnia akhir-akhir ini. T : Tuhan tidak bertindak karena Dia yakin bahwa kamu mampu untuk menghadapi masalah ini. Melalui masalah yang ada Tuhan justru sedang membentuk kamu menjadi sebuah pribadi yang kuat. Lihatlah bunga yang harus diremas dan dihancurkan supaya bisa menghasilkan parfum yang wangi. Saat kamu sedang ditekan sebenarnya Tuhan membiarkan kamu mengeluarkan yang terbaik dari dirimu pada akhirnya. Pribadi yang tangguh dan kuat itulah figur orang sukses. P : Hm... keren banget kalo Tuhan mikir aku mampu dan kuat menghadapi masalah ini. Kadang aku gak sekuat itu loh. Meski aku sering dibilang wonder woman, tapi wonder woman juga manusia, ada limit-nya. T : Tuhan aja udah yakin ama kamu, kok kamu gak yakin ama diri sendiri sih?Bertahanlah sedikit lagi. Kadang orang menyerah padahal mereka tidak tahu betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan. Kuncinya cuman satu, bertahanlah sedikit lagi.... P : Hm... begitu ya... harus bisa bertahan ya... sedikit lagi itu berapa lama sih? T : Hahaha... emang khas manusia selalu pengen tau dulu, berapa lama itu relatif, semua orang tidaklah sama, tergantung dari Tuhan mau membentuk kamu seindah apa dulu, sebuah vas bunga dari tanah liat semakin lama dibentuk akan menghasilkan vas yang lebih indah daripada dibentuk sebentar saja. Kamu mau jadi vas yang standart atau jadi vas yang unik dan bernilai tinggi karena bentuknya luar biasa? P : Wah... ya pasti aku milih yang luar biasa donk... T : Aku tau itu, kamu orang yang perfectionist, pasti ingin jadi orang yang luar biasa. Tapi mau jadi orang yang luar biasa itu juga tidak mudah. Kalo orang biasa liat ada masalah menyerah, menyalahkan orang lain atas masalah yang menimpa mereka. Tapi kalo orang luar biasa terus maju pantang menyerah dan tidak menyalahkan orang lain atas masalah mereka. Nah, gimana? P : Hehehe.... chatting yang menarik sekali ini... udah ngerti sekarang aku... thank you ya... sekali lagi aku nanya nih sebelum BeBe-ku mati udah sekarat ini baterai-nya, siapa sih kamu? T : Aku adalah malaikat yang dikirim oleh Tuhan saat Tuhan lagi sibuk, aku dikirim untuk membuka pikiranmu dan memberitahu kamu kalo Tuhan tau semua kesedihanmu dan Tuhan tidak Tuli seperti yang kamu selalu pertanyakan dalam benak kamu. Semangat ya, salam dari Malaikat Tak Bersayap Titt..... Lampu indicator BeBe berubah warna menjadi kuning, lalu mati... "Malaikat itu Ada, tak bersayap, namun kehadiran-nya bisa menguatkan kita, Malaikat itu dinamakan Sahabat" Always, Princess E

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline