Lihat ke Halaman Asli

MIRANDA NASUTION

Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Putri Permata Episode Sampai di Istana

Diperbarui: 22 Mei 2024   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Anakku akhirnya kau pulang. Ibu sangat merindukanmu."

   "Permata juga Ibu."

    "Ayo kita ke belakang, ayahanda sedang di belakang," Permata pun mengikuti ibunya.

   "Ayah belakangan ini perasaan putri sering tidak tenang jika bersama dengan orang tak dikenal," tanya puteri begitu berjumpa ayahandanya. 

   "Ya jangan begitu bisa menganggu pikiran. Sebenarnya itu hal yang wajar. Cuma enggak enak kalau terus merasa tidak tenang. Permata punya banyak teman adalah anugerah, makanya orang asing awalnya. Lama-lama jadi teman," para pengawal takzim memdengarkan, sudah barang tentu Permata juga  meskipun Permata masih kesal dengan orang asing. 

   "Ayo kita ke dalam," ajak pendekar dan diikuti pengawal. 

   "Ayah, Ibu, kakek, nenek mana?" 

   "Nah itu dia. Mereka sudah menunggumu dari tadi jelas puteri Rembulan. 

   " Kakek, nenek," teriak Permata. 

   "Iya sayang," seraya memeluk cucu tercinta. Ibnda pendekar sampaj meneteskan air mata. 

    "Nenek ingat waktu kau kecil, ayah dan ibumu yang sedang mengendongmu terpisah. Sekarang kamu sudah besar," setelah mereka masuk ruangan, jamuan makan sudah siap. Mereka duduk dan pengawal pun dipersilakan duduk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline