Lihat ke Halaman Asli

Mengharu Ingatan untuk 2020

Diperbarui: 7 Desember 2020   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dalam guntur malam pun berkecamuk,
Merombak gelap tangisan jadi terang bahagia di hatiku,
tiada perlu menyesali kesendirian itu pilu,
tak ada berbait hasrat ingin mengubah takdir introver jadi arus berkebalikan,
mungkin sudah jalannya mengikuti jiwa berkelana ke dasar lautan puisi...

dalam getaran air mataku terheran-heran,
dalam gelimpang bingung di benak kepala yang tak cukup berhenti sampai koma bertanya lagi;
Berintrospeksi di kesepian halusinasi yang dibuat manja diri nan murni...

di antara beribu-ribu kata yang tak sempat kupinta,
dekat genangan baskom yang mengairi kemuning nalarku ini,
Ah, Desember berdebar terharu biru,
Terima kasih tak berarti apa-apa,
Berujung akhirnya jatuh tak terlupakan oleh kelelawar ingatan...

- Hoshiko/ sibintangkecil, 07-12-2020

Kisah bersama Idola Favoritku bernama Ziva  Magnolya adalah Mata-Mata Harimu sampai kapan waktu yang tak terhingga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline