Lihat ke Halaman Asli

#MulaiMenulis: Yang Tersayang, yang Kusayangi

Diperbarui: 3 Oktober 2020   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dear my first love forever (By Akrostik),

PARENTS

Pa, Ma...Kalian dekapan hatiku yang tersayang; inilah anakmu yang kaucintai sedang menganyam bulir-bulir puisi tak akan hangus dilahap api oleh ikatan satu darah.

Ayunan saling memijak suka-duka, sedekat buluku merangkai sejumput kalimat yang mudah basah seperti embun pagi jatuh dari cakrawala langit.

Rasaku mengeja ketulusan nurani menyekat bentuk sabit yang lengkungnya tiada terselami sampai kapan pun.

Esa: Tuhan, Sang Keagungan... kumohon syukur dan doa tak jemu-jemu agar panjang umur dan sejahtera terus dilimpahkan kepadamu, Ma...Pa...

Naungan hidupmu melingkupi seluruh pengabdian telah dikobarkan tanpa kenal lelah.

Terhempas takut kehilanganmu menjelang pohon usiamu mulai rentan nanti, oh Ma...Pa, terlebih segalanya kusayangi...

Selamanya, Kau tetaplah harta berharga yang terindah di hidupku. Terima kasihku berjuta kali yang tiada taranya.

Hoshiko, 02-03.10.2020

Happy October 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline