Lihat ke Halaman Asli

Sepucuk Puisi Akrostik

Diperbarui: 14 Juli 2020   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(A Piece of my mind for my favorite singer)

Dear akrostik,

HELLO ZIVA MAGNOLYA

Hamparan laut yang membendung    olahan rasa cinta kian tercabik-cabik setiap lekukan garis wajah.

Endapan lumpur menyerapi semua   kerapuhan yang mengganjal dalam lubuk hati melekat asa.

Lonjakan gunung membentengi abu-abu dari menjelajahi kisaran merkurius, venus, mars, saturnus, jupiter, pluto.

 Lemparan senyummu ternodai di kanvas kosong untuk melukis benak yang tak tersampaikan pada lidah kelu.

Orbit bumi diandaikan seperti pijaran lampu sudah redup di sudut ruangan rumah.

Zat cair yang melebur lunak dekat aliran jiwa-jiwa telah ditinggal merana.

Insani mengangkat jeruji kian mematahkan satu per satu bejana dari seorang gadis belia terkekang ingatan.

Variabel kimia sulit melepaskan ikatan ion positif dengan negatif sebagai relasi saling bertolak-belakang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline