Lihat ke Halaman Asli

Pagi yang Berjumpa

Diperbarui: 11 Juni 2019   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Serentak bangun, Serentak pagi bermain kata;

Tak perlu berat kali, namun lidah cukuplah menganjalnya.

Selingan bulan, Selingan hari makin pudar anganku;

tetapi lentikan kuku terus membujur maju.

Wahai pagi yang kurindu,

Berapa kali burung beo bersenandung ria menyambut kamu?

Tidakkah balon serupa warna kelabu;

menghinggapi kupu-kupu mengindahkan di nektarnya madu.

Sejak tertinggal malam, Pagi yang berjumpa;

waktunya ayam berkokok, patokannya menjemput fajar matahari.

janganlah kemalasan itu berujung putus asa,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline