Lihat ke Halaman Asli

Di Penghujung Siang

Diperbarui: 7 Juni 2019   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang yang tercerahkan sedang menunggu bagaimana khayalan itu datang,

andaikata saya bagai bintang di malam, maukah kamu mengelilingi langit-langit kosong?

andaikata saya seperti matahari di fajar pagi, bersediakah ketabahanmu menjadi cahaya melingkupi dunia fana?

andaikata saya adalah bulan sabit, kamu sedang apa di sana ketika memandangi dari kamar jendela?

andaikata saya itu salju yang menghangatkan tempat yang kau tujukan  ke dataran kalibata.

Siang menjelang sore yang sebentar waktu berputar tanpa kau tahu,

di pukul 1:58 lewat satu menit, saya duduk di depan layar komputer mengerak-gerikkan kedipan matamu,

tak sampai menyentuh bagian tangan yang berfungsi memegang semua yang engkau ingin mau,

bahkan saya hanya bisa menatap kesendirian ditemani bantal dan berbagai barang yang berserakan.

pikirmu, saya itu kaku?

Termenung di bawah kesadaranmu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline