Lihat ke Halaman Asli

Olga Syahputra: Kepergian, Kenangan, Pesan dan Cacian

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

OLGA SYAHPUTRA: KEPERGIAN, KENANGAN, PESAN DAN CACIAN

Oleh: putri amalia

Olga Syahputra, sosok seniman itu telah berpulang ke rahmatullah pada hari jum’at 27 maret 2015. Sosok yang penuh canda, senantiasa menghibur itu memang tak akan bisa lagi membagi tawanya kepada kita. Olga Syahputra adalah sosok yang seperti kembang api yang mampu menghidupkan suasana disetiap penampilannya, selalu menjadi magnet yang dapat menarik perhatian penonton disetiap candanya, menjadi pendobrak yang membangkitkan suasana canda yang meredup di setiap acara yang memakai jasanya sebagai seorang seniman.

Kepergiannya menjadi pukulan bagi ribuan bahkan jutaan orang yang mencitainya karena kelucuan naturalnya yang menghibur tak lagi dapat dijumpai. Terbukti dengan ribuan deraian air mata yang keluar dari pelupuk mata setiap pelayat yag memadati sekitar kediaman orang tua almarhum, masjid tempat ia dishalatkan dan area pemakaman tempatnya dikebumikan. Kak Olga.. sungguh aku iri dengan hal itu, betapa engkau adalah sosok yang sangat dicintai oleh banyak orang. Kehadirannya menghadirkan tawa, kegembiraan dan kebahagiaan dan kepergiannya meninggalkan berjuta tangis kesedihan tak rela sosok yang dicintai begitu cepat meninggalkan dunia di usia yang masih 32 tahun. Tangis pengantar kepergian, mencoba mengikhlaskan kepergiannya ditengah beratnya hati.

Diiringi tangisan ribuan bahkan jutaan manusia, dengan segala kebaikan yang dikenang banyak orang, dan hari yang merupakan hari baik meninggalnya seseorang yakni hari jum’at, barangkali merupakan pertanda beliau khusnul khotimah, sebuah kondisi kematian yang diimpikan oleh setiap muslim yang taat dan merupakan sebuah keberuntungan yang besar bagi yang mendapatkannya. Sebuah hadiah dari sang khaliq kepada mereka yang Ia sayangi, yang juga membuat iri saya dan pastinya semua muslim. Dan barangkali sakitnya beliau sebeum menghembuskan mapas terakhir adalah bentuk pengampunan Allah SWT kepada almarhum atas segala khilaf selayaknya manusia. Subhanallah.. sungguh sebuah kepulangan yang indah. Dengan satu kali tarikan nafas dan diiringi lantunan ayat alquran dan syahadat yang dibacakan oleh mak vera dan keluarga, sungguh telah mengantarkan beliau menuju peristirahatan terakhirnya yang indah yang juga merupakan impian semua muslim.

Sosok alm.olga yang merupakan legenda di Indonesia merupakan sosok artis yang serba bisa yang berjuang dari bawah sebelum berada di puncak karirnya. Sosok artis yang pekerja keras dan tak mudah menyerah ini telah melewati kehidupannya yang sulit sebelum menapaki kehidupannya menjadi seorang artis besar di Indonesia. Mulai dari harus menjual kulkasya untuk biaya masuk sanggar, tinggal di rumah susun dan menjalani hidup yang sangat sederhana. Sosok alm.Olga begitu bersahaja, sehingga ketika menjadi artis besar kesederhanan masih melekat pada dirinya. Salah satu contohnya adalah kegemarannya makan kerupuk, makanan khas rakyat menengah ke bawah, yang membuat banyak penggemarnya tak jarang membawakanya kerupuk saat hendak berjumpa dengannya di sebuah acara.

Almarhum Olga Syahputra semasa hidupnya merupakan sosok di mata keluarga  dan para sahabat merupakan sosok yang baik dan menyenangkan. Sosok yang juga patut diteladani ketaatannya beribadah dan kedermawanannya. Iya, semasa hidup almarhum merupakan sosok yang selain taat menjalankan ibadah juga merupakan sosok yang dermawan, ia sering menyantuni anak yatim, memberi kepada yang kurang mampu dan yang pasti terhadap keluarganya ia dengan ikhlas memberi apapun yang mereka butuhkan, memberi segala fasilitas demi kebahagiaan seluruh anggota keluarganya. Almarhum Olga juga merupakan sosok yang berjasa kepada sahabat-sahabatnya yang hendak merintis karir sebagai seorang artis. Ia tak merasa tersaingi, ia bahkan memberi jalan kepada sahabat-sahabatnya untuk ikut terkenal seperti dirinya. Sebuah pesan kepada kita yang masih diberi anugerah keidupan, pesan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, pesan untuk berbakti kepada orang tua, pesan untuk menjadi dermawan dan peduli terhadap anak yatim dan mereka yang tak mampu, serta pesan untuk menjadi pribadi yang ramah dan bersahabat. Sungguh pesan-pesan tersebut barangkali telah sering kita dengan atau kita baca, namun tak banyak dari kita yang menjalankannya.

Sosok almarhum Olga Syahputra merupakan sosok yang inspiratif dan dengan budi luhurnya tersebut. namun sebagai manusia yang tak luput dari khilaf tentu saja semasa hidupnya almarhum pernah berbuat salah, baik itu yang disengaja maupun tidak disengaja. Menjadi seorang pelawak memang rentan dengan hal tersebut lantaran ia memang dituntut untuk melucu dengan tingkah, gerak, mimik dan perkataannya. Beberapa kali almarhum mendapat teguran dan dilaporkan akibat ulahnya ketika melawak. Namun ia dengan legowo meminta maaf terhadap setiap pihak yang merasa tersinggung dengan guyonannya. Sebuah hal yang patut kita teladani, karena barangkali banyak dari kita yang gengsi untuk meminta maaf atau sekedar mengakui kesalahan kita terhadap orang lain.

Namun demikian, sampai meninggalnya almarhum masih ada orang yang mencaci beliau. Memakinya melalui media sosial atau bahkan terang-terangan dengan ucapannya yang didengar oleh khalayak umum. Dengan dalih sakit hati, dengan alasan yang obyektif oknum tersebut masih mencaci almarhum dengan mengatai almarhum. Sebuah tindakan yang sangat disayangkan apalagi terhadap orang yang telah meninggal dunia. bahkan agama sendiri melarangnya, dan menganjurkan pada setiap orang yang masih hidup untuk mengingat kebaikan mereka yang telah meninggal saja, dan tidak mengumbar aib almarhum. Sebuah cacian yang barangkali akan membuat keluarga, sahabat dan mereka yang menyayangi almarhum terluka. Namun apapun itu, sadarilah bahwa setiap yang hidup pasti pernah melakukan kesalahan, kekhilafan dan sadarilah setiap yang hidup akan merasakan mati. Hidup terlalu sayang dan sia-sia kalau hanya untuk membenci, karena Allah SWT menciptakan dunia ini karena cintaNya dan menganjurkan kepada manusia untuk berkasih sayang.

Artikel ini sesungguhnya saya tulis sebagai perminta maafan saya karena semasa dulu engkau hidup saya juga termasuk seorang yang kurang suka atau bahkan mengarah kepada membenci almarhum meskipun bukan sebagai haters yang mencaci melalui dunia maya, namun saya begitu menyesalinya karena tanpa saya sadari saya juga termasuk orang yang terhibur dengan tingkah lucumu. Dan yang baru saya sadari tiba-tiba saja saya menjadi seorang olgalovers semenjak hari kepergiannya dan menyaksikan banyak orang yang mencintai almarhum dengan segala kebaikannya semasa ia hidup.

Selamat Jalan Kak Olga, karyamu akan kami kenang. Semoga segala amal ibadahmu diterima disisiNya, engkau dibebaskan dari siksa kubur dan mendapat tempat terindah disisiNya. Dan semoga kami yang masih diberi anugerah kehidupan diberi kemampuan untuk membahagiakan banyak orang seperti dirimu, dan meninggal dengan jutaan tangisan haru seperti dirimu. Amiiin...amiiin..amiiin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline