Lihat ke Halaman Asli

Memandang Nisan

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini tanpa sengaja ku kunjungi tempat persinggahan mu, kalian! Halamannya mungkin sudah subur dengan semak belukar dan lalang ilalang, dindingnya juga ditumbuhi lumut. Apa yang sedang kalian kerjakan? Hingga tampak tak terurus begitu? Apa kalian sibuk bersenda gurau dan menjadi tamu agung di rumah yang Agung? Hah, aku tak tau bagaimana rasanya ketika kisah itu terekam kembali, terngiang di telingaku, tersenyum kecut bibirku.

Mungkin ada rahasia yang belum kupahami, ada sayang yang belum kurasakan, ada setia yang tak pada jalannya. Atau mungkin memori kalian yang telah terhapus bersih akan cinta yg tertinggal, namun hidup dalam sanubari.

Ada yang janggal sepertinya, tapi tak juga ada jawaban! Mereka terkadang buat ku, kami, iri dengan apa yg mereka punya, tak juga puas, mereka juga tertawa gembira, penuh bahagia sepertinya! Mungkin, kita tak bisa tertawa bersama, tapi kan ku buat kau, kalian, tersenyum bahagia dan berkata pada yang Agung, "itu anakku, itu adikku, itu saudaraku!"

Pematangsiantar, 26 oktober 2013.

Princen rumahorbo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline