Museum Nasional atau biasa disebut juga "Museum Gajah" yang terletak di Jl Medan Merdeka Barat No. 12 Jakarta Pusat ini adalah Museum yang menyimpan Berbagai koleksi sejarah nusantara yang amat berharga. Memasuki Museum ini kita bagai melakukan perjalaan waktu mengenal budaya nusantara yang sangat beragam dan mempelajari budaya nenek moyang. Memasuki gerbang Museum, kita disambut oleh beberapa stupa budha pada pintu masuk yang menandakan ruangan Arca. Arca dan stupa pada ruangan ini berasal dari berbagai wilayah dinusantara yang merupakan karya para seniman zaman Hindu-Budha di tanah air. Hal ini dapat di lihat dari Arca para dewa dan dewi agama Hindu atau perwujudan para raja dalam bentuk arca, sedang untuk agama Budha terdapat stupa-stupa budha dalam beberapa posisi doa. Koleksi ruangan ini tidak terbatas arca dan stupa saja tetapi kita bisa menenukan peninggalan berbahan batu lainnya seperti sarkofagus atau beberapa prasasti di halaman museum. [caption id="attachment_237004" align="alignnone" width="614" caption="Koleksi Ruangan Arca Dan Stupa"][/caption] Ruangan Selanjutnya adalah ruangan yang berisi berbagai macam koleksi kebudayaan tanah air dari berbagai wilayah diindonesia, Misalnya pada ruang jawa berisi koleksi gamelan jawa lengkap dengan wayang kulit yang posisinya seolah-olah sedang diadakan pertunjukan wayang kulit, Ruang Bali berisi gamelan bali dengan dilengkapi replika Barong dan Rangda, Ruang Maluku Tenggara di pajang Patung nenek moyang. Pada tiap-tiap daerah di pajang pula barang kesenian,kebudayaan dan ciri khas daerah tersebut. Di tempat ini kita akan merasa kagum dengan banyaknya benda dari berbagai daerah di nusantara yang menjadi bukti beragamnya kebudayaan yang indonesia miliki dan harus dijaga dan dilestarikan. [caption id="attachment_237006" align="alignnone" width="614" caption="kiri-kanan atas-bawah : Gamelan Bali, Gamelan dan Wayang kulit Jawa, Patung Nenek Moyang Masyarakat Tanimbar Maluku, Paspen atau Ruang Bersemayan Dewi Sri (Jawa)"]
[/caption] Jika kita berjalan kearah dalam museum kita akan menemukan ruang manusia dan lingkungan yang terletak di lantai 1. Pada lantai kita dapat mempelajari tentang kehidupan prasejarah, dimana kehidupan manusia jaman prasejarah yang di tampilkan dalam bentuk replika keluarga manusia purba. Terdapat juga replika "Goa Song Keplek" yang di dalam goa tersebut terdapat Rangka wanita dari era mesolithic dalam posisi terlipat dan satu rangka wanita dari ras mongolid yang dikuburkan bersama spatula. Diruang ini berisi tulisan-tulisan tentang penyebaran dan sejarah penemuan manusia purba dan budayanya. Gambar paling menonjol di ruangan ini adalah gambar Dr Eugene Dobois, dia adalah orang yang menemukan Pithecanthropus Erectus yang termasyur itu. [caption id="attachment_237009" align="alignnone" width="614" caption="Ruangan Manusia dan Lingkungan"]
[/caption] Naik lantai 2 Kita memasuki ruang ilmu pengetahuan dan teknologi. Diruang ini terdapat berbagai prasasti kuno yang berisi peristiwa pada masa itu yang yang di tulis dalam berbagai aksara seperti aksara pra nagiri (Prasasti Klurak dan Kalasan), Aksara Paliawa Sangsekerta (Prasasti Ciareuteun) dan aksara arab (biasanya di temukan pada nisan). Masih di lantai yang sama dipamerkan koleksi alat-alat yang di gunakan pada kapal zaman dahulu seperti kompas, jam yang menunjukan nenek moyang kita adalah seorang pelaut. [caption id="attachment_237013" align="alignnone" width="614" caption="Ruang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi"]
[/caption] Masih ada satu ruangan lagi yang penulis kunjungi yaitu ruangan khasanah yang berisi emas dan perunggu, pada ruangan ini dilarang memotret dan dijaga dengan ketat. Diruangan ini terdapat koleksi-koleksi yang terbuat dari Emas, perak bahkan beberapa koleksi terbuat dari berlian. Benda tersebut merupakan perhiasan yang di pakai jaman dahulu Seperti kalung,gelang, anting, mahkota juga beberapa perhiasan yang diperkirakan gambaran perhiasan yang digunakan pada patung arca dewa-dewi. Terdapat 1 Arca siwa mahadewa atau sering disebut "Siwa Bibir Emas" yang di temukan di Sungai Wadas,Tegal, Jawa Tengah dengan tinggi 96 cm yang di buat dari emas dan perak. [caption id="attachment_237034" align="alignnone" width="493" caption="Museum Nasional atau Museum Gajah"]
[/caption] Museum Nasional dari waktu kewaktu terus melakukan renovasi untuk mempercantik museum agar pengunjung bisa merasa nyaman ketika berada di museum. Terbukti pada tiap ruangan museum disediakan bangku untuk para pengunjung yang mungkin merasa lelah ketika mengitari gedung museum. Terdapat pula layar televisi yang menampilkan pertunjukan kesenian daerah yang ada di indonesia seperti tari barong; tari topeng betawi, tari Yospan (Dari Papua) dll. Para pengunjung juga di temani suara musik gamelan jawa yang di putar oleh pihak Museum. Museum bukan sekedar bangunan tanpa makna. Museum adalah bangunan yang berisi harta karun tidak ternilai untuk suatu bangsa. Mengunjungi museum bagai melakukan perjalanan dengan mesin waktu ke masa lampau, untuk mempelajari, mengagumi sejarah. Mengutip salah satu kalimat favorit penulis dari salah satu film yang di bintangi oleh Ben Stiller yaitu Night At The Museum dimana tokoh Larry mengucapkan "Museum adalah tempat dimana sejarah kembali hidup"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H