Lihat ke Halaman Asli

Ingin Bersujud di Baitullah

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dorongan untuk berhaji akhir-akhir ini datang menghampiri anganku. Ada kerinduan bersujud di Baitullah dan berdoa khusuk di hadapan Ka'bah di Mekkah Al Mukarramah. Keinginan itu semakin kuat setelah usiaku memasuki angka 37 tahun beberapa hari yang lalu.

Maka kutegakkan langkah untuk merealisasikannya. Niat kuluruskan hanya mengharap Ridha Allah, bukan untuk tujuan riya dihadapan orang-orang di sekitarku. Kulangkahkan kakiku menuju Bank Muamalat pada Kamis, 5 Mei 2011 membuka rekening haji Arafah. Aku memilih Bank Muamalat karena bank ini pertama murni syariah. Aku memilih paket haji yang konvensional terlebih dahulu. Bila suatu saat tiba-tiba rejeki berlebih, paket haji non konvensional yang super cepat bisa saja menjadi alternatif.

Sesampainya di Bank Muamalat cabang Makassar yang berlokasi di Jalan Ratulangi Makassar, aku disambut hangat dua orang security yang berdiri didekat pintu masuk. Salah seorang diantaranya mengenal akrab wajahku  dan menyapaku dengan ramah sambil tersenyum. Kemudian aku melangkah ke arah mesin antrian untuk mendapatkan nomor antrian. Tidak berapa lama akupun dipanggil ke meja layanan pelanggan.

Aku dilayani seorang laki-laki yang selalu tersenyum ramah. Dengan lembut menanyakan layanan yang ingin aku dapatkan dari Bank Muamalat. Aku mengatakan ingin tahu tentang tabungan haji dan bermaksud membuka rekening haji. Tidak berapa lama, aku disodori selembar formulir untuk diisi. Custumer service itupun meminta tanda pengenal berupa KTP untuk difotocopy. Setelah beberapa menit kemudian, sebuah buku tabungan sudah disiapkannya.

Costumer service itupun meminta dana awal untuk dibantu diserahkan kepada teller bank. Aku membuka dompet dan mengambil sepuluh lembar 50 ribuan. Aku berniat didalam hati, semoga niat suci untuk beribadah haji tidak terhalang dan diperlancar rezekiku oleh Allah Swt supaya bisa secepatnya menutupi keseluruhan biaya haji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline