Lihat ke Halaman Asli

Seri Kisah Ayu n Uje: Keceriaan Uje Sambut Maulid

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1298163202814165849

[caption id="attachment_91977" align="alignright" width="300" caption="Kanre Maudu atau bakul Maulid raksasa di Gowa yang berisi berbagai penganan"][/caption] Sabtu pagi, 19 Februari 2011. Uje bangun pagi-pagi dan langsung mencari baju barunya. Ketika ditanya, kenapa cari baru. Siswa PAUD/TK Dian yang super ganteng ini menjawab, “baju baru mau dipake Maulid di sekolah”. Rupanya ibu gurunya sudah berpesan supaya mengenakan baju muslim yang bagus agar anak-anak siswa PAUD/TK Dian ceria menyambut peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.

Sang mama pagi-pagi sudah memasak dua butir telur sebagai bekal untuk Maulid. Setelah dimasak kemudian dihias dengan kesumba warna agar nampak meriah. Setelah itu digantung pada sebuah kayu sebagai gantungan. Kayu yang panjangnya sekitar 30 cm itu dihiasi pula dengan kertas warna-warni sementara pada ujungnya dibuat runcing agar memudahkan ditancapkan pada sebuah batang pisang yang sudah dihias pula di sekolah.

Setelah tiba disekolah, Uje disambut ibu guru Kamaria. Dua butir telah ditelah dihias kemudian diserahkan kepada ibu guru Jia, panggilan akrab ibu guru, lalu ditancapkan kepada dua batang pisang yang berdiri pada masing-masing pojok kanan dan kiri panggung. Selain siswa diwajibkan bawa dua butir telur hias, beberapa siswa TK Dian atas inisiatif sendiri membawa bakul-bakul kecil dan ember kecil yang lagi-lagi sudah dihias kertas warna-warni dengan telur hias diatasnya.

Sekitar pukul 09.00 pagi, halaman sekolah TK Dian yang terletak di Komplek Hartaco Sudiang Makassar benar-benar meriah. Para orangtua siswa PAUD/TK Dian antusias mendatangi tempat perayaan Maulid. Nampak penceramah mauled dan pengawas TK dari Dinas Pendidikan sebagai pejabat pemerintah hadir. Beberapa istri dari pejabat setingkat RW dan RT juga hadir.

Sebelum acara inti hikmah maulid dengan tema “membina anak cerdas”, siswa-siswa PAUD/TK Dian berbaris menaiki panggung. Diatas panggung ada yang berdiri, ada yang duduk. Satu persatu siswa TK mempertunjukkan kemampuannya membaca doa-doa keseharian, seperti doa sebelum makan, doa sesudah makan, doa sebelum tidur, doa sesudah tidur, dan doa-doa lainnya. Uje tidak diberikan kesempatan membaca doa, karena sering malu-malu tampil di depan umum. Padahal Uje sudah menghapal doa-doa itu sebelum masuk menjadi siswa PAUD/TK Dian. Beberapa teman-temannya yang tampil membaca doa tampak tidak menguasai doa ketimbang Uje yang sudah mahir berdoa.

Ayu sang kakak, juga turut menghadiri maulid disekolah Uje. Ayu lebih agresif kalau melihat makanan diluar rumah ketimbang menghabiskan makanan didalam rumah yang tidak kalah enaknya. Karena itu, Ayu antusias bila ada acara diluar rumah seperti acara mauled. Kehadiran Ayu di sekolah Uje menambah semangat sang adik menyambut maulid di sekolah dengan penuh keceriaan bersama dengan para orangtua siswa. Setelah mauled usai, Ayu dan Uje menenteng masing-masing telur dan kue-kue maulid. Ayu dan Uje pulang ke rumah dengan rasa senang meski orangtua Uje tidak puas karena Uje tidak tampil didepan umum menampilkan kemahirannya membaca doa-doa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline