Lihat ke Halaman Asli

Prima Tiadana

Mahasiswa

Upaya Masyarakat Desa Muka Sei Kuruk dalam Melestarikan Budaya Melayu

Diperbarui: 30 Agustus 2024   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Adeffa Alta Tiarly


Budaya Melayu adalah kebudayaan yang sudah melekat pada bangsa melayu sejak dulu, dan merupakan bagian dari kebudayaan nusantara. Begitu juga yang terjadi di desa muka sei kuruk dimna budaya melayu menjadi suatu budaya yang sanggat kuat di daerah tamiang, khususnya muka sei kuruk, yang mana menjadi daerah yang mayoritas masyarakat melayu.

Budaya Melayu memiliki ciri-ciri, yaitu:
Persamaan agama, adat, dan bahasa
Nilai-nilai budaya, norma-norma, hukum, dan aturan-aturan
Sistem nilai Melayu yang dijadikan pedoman dan tunjuk ajar dalam kebudayaan
Menurunkan nilai integritas (kejujuran, konsistensi, dan keberanian).

Beberapa contoh tradisi kebudayaan Melayu, yaitu:
1. Tradisi kelahiran
Tradisi kelahiran seringkali menggunakan adat-adat melayu yang mana tradisi tersebut seperti sudah menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan saat melahirkan, atau memiliki anak contohnya seperti  menanam pusar bayi, melakukan sykuran(turun tanah) dilakukan saat usia bayi menginjak 7 bulanan, kenduri dan adapula potong rambut bayi.

2. Tradisi nikah atau perkawinan
 Tradisi kawin atau yang kita sebut sebagai pernikahan sering di gunakan masyrakat melayu dan dijadikan sebagai syimbol kekuatan tersendiri dalam suasana pernikahan, yang biasanya di isi juga dengan adat berpantun khas melayu.

3. Tradisi kematian
Kematian sudah menjadi suatu janji semua mahkluk hidup akan menghadapi ajalnya, takluput dari peristiwa kematian tersebut dimana masayrakatnya juga membarengi beberapa ritual dalam tradisi kematian tersebut budaya melayu seperti:
Kenduri arwah
Tradisi nyeratus

4. Tradisi pakaian Melayu
Pakaian adat sudah menjadi suatu cirikhas suatu budaya adapun nama dari pakaian adat di tamiang yaitu untuk laki laki dinamakan dengan linta baro, dan untuk perempuan dara baro.

Adapun beberapa kebudayan yang dijelaskan di atas adalah upaya masyarakat dalam melestarikan dan menjaga kebudayan melayu, didaerah muka sei kuruk dengan cara menurut sertakan dan membarengi setiap kegiatan ke agaman dan lain-lain dengan kebudayan melayu. kami selaku mahasiswa kknms V kelompok 18 juga merasa bahwa masyrakat sangat antusias dalam tetap menjaga kebudayan melayu di desa muka sei kuruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline