Sudah Salat kok Tetap Maksiat?
Katanya salat itu mencegah kemungkaran, tapi mengapa masih banyak orang yang terlihat rajin salat, masih juga mengerjakan maksiat, perbuatan keji, dan dosa-dosa lainnya?
Memang betul, Allah berfirman,
"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS Al-Ankabut, 29: 45)
Salat dikatakan dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar apabila dikerjakan dengan baik dan sempurna. Apabila ada seorang muslim mengaku sudah salat, tapi masih juga melakukan maksiat, maka salatnya belum sempurna. Orang tersebut hanya sekadar melakukan gerakan salat, tapi inti dari ibadah salatnya tidak sampai masuk ke hatinya.
Kesempurnaan Salat dimulai dari Wudu yang Benar
Kesempurnaan salat dimulai ketika kita berwudu. Guru saya pernah bertanya, ibadah apa yang pertama kali dihisab (dihitung) oleh Allah?
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama melalui hadis Rasulullah SAW, tentu saja jawabannya adalah salat. Namun, guru saya menggelengkan kepala.
Ibadah yang pertama kali dinilai oleh Allah adalah wudu!
Salat baru dapat dikatakan sah apabila kita sudah bersuci. Jika wudu kita belum sempurna, maka salat kita juga dikatakan tidak sah karena kita masih belum menyucikan diri dari hadas.
Rasulullah Saw bersabda, "Jika waktu untuk salat telah tiba, dan seorang Muslim melakukan wudu dengan benar, (dan kemudian salat) dengan kerendahan hati dan rukuk (kepada Allah), itu akan menghapus dosa-dosanya yang lalu, selama dia tidak melakukan dosa besar; dan ini berlaku untuk semua waktu." (HR Muslim)
Ini baru perkara wudu, belum lagi ibadah salat itu sendiri. Entah kita sadari atau memang belum kita ketahui, dalam melakukan salat kita banyak melakukan kesalahan yang membuat salat kita tidak sempurna.