Obviously, a flamethrower is a super terrible idea. Definitely don't buy one.--- Elon Musk (@elonmusk) January 28, 2018
Unless you like fun--- Elon Musk (@elonmusk) January 28, 2018
"Jelas sudah, penyembur api adalah ide yang sangat buruk. Jangan membelinya. Yah, kecuali kalau Anda suka bersenang-senang." -- Elon Musk
Kekuatan Super Pemasaran yang Jujur
Postingan Elon Musk tersebut merupakan contoh dari Honest Marketing. Sesuai judulnya yang sudah sangat jelas, Honest Marketing artinya memasarkan produk dengan jujur. Menjadi benar-benar jujur adalah cara terbaik untuk memberi tahu orang lain tentang produk kita.
Hampir semua iklan yang pernah kita lihat setiap harinya, baik digital maupun tradisional memperlihatkan produk yang sempurna tiada cacat. Para artis dan influencer yang menjadi bintang iklannya seolah-olah memaksa kita untuk membeli produk yang mereka iklankan.
Pemasaran yang jujur langsung ke intinya, memberitahu pelanggan tujuan sebenarnya mengapa mereka harus membeli produk tersebut. Dengan pendekatan ini, iklan terasa jujur, alih-alih melapisi produk dengan gula, dan menunggu sampai orang tersebut membelinya. Dengan bersikap jujur, kita tidak memaksa seseorang untuk membeli produk yang kita tawarkan. Ada empati yang tulus dengan melakukan ini.
Misalnya, ingat saat Burger King menyuruh kita membeli dari McDonald's dan pesaing mereka yang lain?
"Tidak pernah berpikir oleh kami untuk meminta Anda untuk melakukan ini, tetapi semua restoran yang memiliki beribu karyawan membutuhkan pertolongan Anda saat ini."
Iklan ini langsung menjadi viral setelah diposting, dan saya yakin kita sudah sering melihat ini di media sosial. Postingan Burger King tersebut tidak memberi tahu apa pun tentang produk mereka. Alih-alih mengajak pelanggan membeli produk mereka, Burger King justru memperlihatkan dengan sejujurnya kondisi yang mereka alami, dan juga pesaing mereka di masa pandemi.