Jauh sebelum ilmu pengetahuan modern menemukan efek negatif dari kesepian, Rasulullah Saw sudah menyampaikan kebenarannya terlebih dahulu. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah Saw bersabda,
"Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahmi." (HR Muttafakun Alaih).
Narasi hadis tersebut menyatakan bahwa silaturahmi dapat mengakhirkan ajal, atau memperpanjang umur. Dengan kata lain, kurang silaturahmi atau kurang sosialisasi dapat memperpendek usia.
Bagaimana bisa?
Dengan silaturahmi, kita akan mengenal dan dikenal oleh banyak orang. Dengan silaturahmi, kita terhindar dari rasa kesepian.
Kesepian Dapat Mengakibatkan Serangan Jantung dan Stroke
Nah, di sinilah letak kebenaran sabda Rasulullah Saw di atas. Menurut penelitian, kesepian tak hanya dikaitkan dengan kesehatan mental, namun juga kesehatan fisik.
Kesepian telah dikaitkan dengan sistem kekebalan yang lebih lemah dan tekanan darah tinggi, menurut peneliti utama Dr. Nicole Valtorta dari University of York di Inggris.
Meskipun ini adalah studi observasional, dia mengatakan temuan menunjukkan bahwa memiliki jaringan sosial yang lebih kuat bermanfaat bagi kesejahteraan dan kesehatan kita.
Selain itu, bentuk silaturahmi dengan cara mempertahankan hubungan yang ada dan menjalin pertemanan baru bisa menjadi bentuk pencegahan penyakit yang efektif.
Lebih khusus lagi, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kesepian dan isolasi sosial dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Menurut tinjauan studi yang diterbitkan di jurnal Heart, untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, kita perlu keluar dan bertemu orang-orang.
Para peneliti memeriksa 23 penelitian yang melibatkan 181.000 orang dewasa. Di antara kelompok ini, 4.628 kejadian yang berhubungan dengan jantung---seperti serangan jantung, serangan angina, atau bahkan kematian---dan sekitar 3.000 stroke tercatat.