Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Empat Kebiasaan Kecil yang Dapat Merusak Otak Tanpa Kita Sadari

Diperbarui: 9 Desember 2021   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebanyakan kita melakukan beberapa kebiasaan, yang meskipun kecil dan terlihat remeh, namun membahayakan otak (unsplash.com/Greg Rosenke)

Command Center. Itulah fungsi otak, sebagai pusat kendali untuk semua aktivitas di tubuh kita. Mencakup semua aktivitas vital, mulai dari detak jantung, pernafasan hingga gerak motorik anggota tubuh lainnya.

Sayangnya, sebagaimana fungsi air dan oksigen di dalam tubuh yang sering kita abaikan, begitu pula dengan otak kita. Kebanyakan kita melakukan beberapa kebiasaan, yang meskipun kecil dan terlihat remeh, namun membahayakan otak kita dalam kehidupan sehari-hari. Berikut 4 kebiasaan kecil yang tanpa kita sadari dapat merusak otak kita. 

Tidak melakukan apa-apa

Dalam beberapa hal, otak berkembang seperti otot tubuh kita. Semakin sering kita menggunakannya dengan cara tertentu, semakin mampu otak kita untuk melakukan tugas yang kita inginkan.

Begitu pula, bila kita tidak pernah menggunakannya, alias doing nothing, otak kita akan kehilangan fungsinya sebagai pusat kendali aktivitas tubuh.

Tuhan menciptakan manusia lengkap dengan otak agar kita dapat berpikir. Jika kita tidak pernah menciptakan suasana agar otak kita bisa berpikir, ibarat pisau yang tidak pernah digunakan maka otak kita pun akan menjadi berkarat dan tumpul.

Pikiran yang menantang saat mengisi teka-teki silang, keterampilan atau pengalaman baru, bahasa yang berbeda, percakapan yang menarik, membaca, atau bahkan menulis dapat membantu merangsang otak kita dan mengembangkan neuroplastisitas, yang mengacu pada kemampuan otak untuk beradaptasi.

Penelitian membuktikan bahwa latihan otak memiliki efek positif pada kemampuan kognitif kita. Jadi, coba tanyakan pada diri sendiri apa yang bisa kita lakukan sepanjang hari ini untuk melatih otak.

Alih-alih menggerakkan jari untuk men-scroll linimasa media sosial atau melihat-lihat status teman, gerakkan jari kita untuk menulis. Saat menulis, semua bagian otak terlibat dan menjadi aktif. Semakin sering kita menggunakannya dengan cara tertentu, semakin mampu otak kita untuk melakukan tugas yang kita inginkan. Dengan kata lain, menulis membantu otak kita untuk tumbuh, sama seperti ketika kita melatih otot dengan berolahraga atau latihan fisik lainnya.

Seperti otot lainnya, otak kita perlu digunakan dan ditekuk agar tetap bugar.

Terlalu Banyak Menatap Kotak Ajaib

Sejak ponsel diciptakan, kita begitu terpesona dengan keajaiban teknologinya sehingga tanpa sadar kita malah menjadi budaknya. Tangan terasa gatal jika tidak menggenggam ponsel. Pikiran terasa kosong jika tidak membaca umpan-umpan Instagram atau melihat video-video TikTok dan YouTube.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline