Albert Einstein pernah berkata,
"Cobalah untuk tidak menjadi orang yang sukses, tetapi cobalah untuk menjadi orang yang bernilai."
Bagaimana caranya menjadi orang yang bernilai seperti yang disampaikan Albert Einstein tersebut?
Nilai seseorang terletak pada kepribadian atau akhlaknya. Percuma kita punya harta yang banyak, atau pintar tiada tara. Tapi kalau kepribadian atau akhlak kita buruk, semua harta atau ilmu pengetahuan yang kita miliki tersebut tidak ada gunanya. Kita menjadi manusia yang tidak memiliki nilai di mata orang lain.
Saya percaya, akhlak atau kepribadian seseorang bisa diperbaiki seiring dengan beberapa keterampilan lunak (soft skill) yang harus mereka kuasai agar memiliki kepribadian yang lebih bernilai.
Itu sebabnya, penting bagi kita untuk mengajarkan soft skill yang dapat mengantarkan anak-anak kita menjadi orang yang bernilai, ketika mereka dewasa nanti.
Salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai anak-anak agar dapat menjadi orang bernilai adalah bagaimana berkomunikasi dengan baik. Sayangnya, tidak banyak orang yang mampu melakukannya.
Kebanyakan orang menganggap komunikasi hanya terdapat dalam bentuk komunikasi verbal. Sekalipun begitu, masih sedikit orang yang bisa berkomunikasi verbal dengan baik.
Pada dasarnya, komunikasi tidak hanya terdiri dari kata-kata dan maknanya, tetapi juga ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan pengaruh pada pendengar. Bisa dikatakan, komunikasi adalah gerak-gerik atau bahasa tubuh kita secara keseluruhan yang dilihat, didengar dan dirasakan lawan bicara.
Cara mengajarkan komunikasi yang baik pada anak-anak
Anak-anak belajar dengan cara mencontoh apa yang mereka lihat dan mereka dengarkan. Maka, bentuk pengajaran yang paling baik pada anak-anak adalah dengan memberi contoh atau menjadi teladan bagi mereka. Berikut 6 sikap yang harus kita tunjukkan untuk mengajarkan komunikasi yang baik dan saling menghormati pada anak-anak: