Kota Baghdad, Irak, pada masa kekhalifahan dinasti Abbasiyah adalah ibu kota ilmu pengetahuan. Banyak ulama besar dan ahli ilmu pengetahuan yang hidup pada jaman keemasan Islam ini. Mereka semua berlomba-lomba menyerap segala macam ilmu, baik ilmu pengetahuan alam maupun hikmah kehidupan.
Suatu hari, seorang ulama yang dikenal sangat menjunjung tinggi ilmu dan adab bertemu kenalannya. Setelah saling mengucap salam, teman sang ulama ini berkata, "Apakah engkau tahu apa yang baru saja saya dengar tentang Fulan, teman kita?"
"Tunggu sebentar," jawab sang ulama. "Sebelum kamu memberi tahu saya apa pun, saya ingin kamu lulus tes kecil. Saya menyebutnya Triple Filter Test."
"Triple Filter Test? Maksudmu bagaimana?"
"Begini kawanku," lanjut ulama itu. "Sebelum engkau berbicara dengan saya tentang si Fulan teman kita ini, mungkin ada baiknya engkau untuk meluangkan waktu sejenak untuk menjawab tiga pertanyaan dari saya. Makanya saya menyebutnya Triple Filter Test.
"Baik. Sekarang katakan pada saya apa tes tiga filter ini," kata teman sang ulama.
"Filter pertama adalah KEBENARAN. Kawanku, apakah kamu benar-benar yakin bahwa apa yang akan kamu katakan kepada saya adalah benar?"
Setelah merenung sejenak, teman sang ulama menggelengkan kepala.
"Tidak," kata teman ulama itu, "Sebenarnya saya baru saja mendengarnya dan..." kata-katanya terputus oleh isyarat sang ulama yang memintanya diam dan mendengarkan.
"Baiklah," kata sang ulama. "Jadi kamu tidak benar-benar tahu apakah kabar yang hendak kamu sampaikan itu benar atau tidak.