Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Harusnya Jadwal Salat Bulan Ramadan, Bukan Jadwal Imsakiyah

Diperbarui: 15 April 2021   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harusnya ditulis Jadwal Salat Selama Ramadan, bukan Jadwal Imsakiyah (ilustrasi: kompas.com)

Kata imsakiyah sepertinya hanya digunakan umat Islam Indonesia saja. Kata ini digunakan untuk menjelaskan waktu imsak, yakni waktu di mana kita harus menahan diri untuk tidak makan dan minum, sebelum azan subuh berkumandang.

Memang benar, kata imsak yang berakar dari kata shaum artinya menahan diri (dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum dan lainnya). Waktu imsak di Indonesia kalau dikonversi menjadi kira-kira 10 menit sebelum azan subuh.

Itu sebabnya, setiap bulan Ramadan datang, banyak lembaga, institusi pemerintah atau swasta mengeluarkan apa yang disebut Jadwal Imsakiyah. Tujuannya untuk mengingatkan umat Islam akan waktu imsak.

Kalau kita perhatikan jadwal Imsakiyah tersebut, kita akan mendapati isinya tak lebih dari jadwal waktu salat, ditambahi waktu imsak. Memperhatikan isinya, maka seharusnya judul liflet, brosur atau grafik berisi tabel petunjuk waktu salat 5 waktu plus waktu imsak itu ditulis Jadwal Salat Selama Ramadan, bukan Jadwal Imsakiyah.

Mengapa?

Pertama, kata imsakiyah tidak dikenal KBBI. Kalau imsak memang ada, dengan arti seperti yang sudah saya sebutkan di atas.

Kedua, sampai sekarang masih ada khilafiyah atau perbedaan pendapat di antara umat Islam mengenai konsep waktu imsak itu sendiri.

Sebagian umat Islam menganggap tak ada yang namanya waktu imsak untuk membatasi aktivitas yang dapat membatalkan puasa. Mereka menyandarkan pendapatnya pada dalil Al-Quran berikut:

"Makan dan minumlah kalian hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." [QS Al Baqarah: 187]

Selain itu, juga dalam hadis Abdullah bin Umar r.a, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda :

 "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan azan (pertama) di waktu malam. Maka makan dan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan azan (kedua)." (HR Bukhari dan Muslim).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline