Sabar dan salat itu satu paket. Orang yang salat harus sabar, dan orang yang sabar tentu salatnya benar.
Allah sendiri menggandengkan sabar dan salat dalam satu ayat yang mungkin sudah sering kita dengar dan kita baca. Ayat yang dijadikan penghibur untuk orang mukmin yang ditimpa kemalangan.
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (Q.S. Al-Baqarah ayat 153).
Perhatikan redaksinya, sabar diletakkan di depan salat. Mengapa?
WaAllahu 'a'lam bisshowab. Allah yang Mahatahu jawabannya.
Tapi, kalau kita perhatikan kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, kita akan mengerti mengapa sabar diletakkan di depan salat, sebagai penolong orang-orang yang beriman.
Perintah Salat Fardhu 5 Waktu, Berkah Kesabaran Rasulullah SAW
Setelah diantarkan Malaikat Jibril ke Sidrotul Muntaha, Rasulullah SAW mendapat perintah langsung dari Allah untuk menegakkan salat fardhu (salat wajib) 50 kali sehari! Rasulullah pun menurut, sami'na wa atho'na. Kami dengar, kami taat.
Namun ketika turun dan hendak kembali ke bumi, di langit ke-6 Rasulullah dicegat oleh Nabi Musa a.s dan ditanya,
"Apakah Allah memberimu suatu perintah untuk dilakukan umatmu?".
"Benar, Allah mewajibkan salat lima puluh waktu sehari," jawab Nabi Muhammad.
"Kembalilah dan mintalah keringanan. Umatmu tidak akan kuat menjalankan perintah salat lima puluh waktu sehari," kata Nabi Musa.