Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Sukses Mencapai Resolusi Tahun Baru dengan Matematika Serbet

Diperbarui: 2 Januari 2021   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inti dari matematika serbet yang terlalu sederhana dan naif ini adalah untuk mulai bergerak (ilustrasi: istockphoto)

Sewaktu bekerja sebagai tenaga penjualan, saya diajari untuk membedah angka target penjualan secara realistis. Misalnya bulan ini harus mencapai target 1 milyar, maka angka ini harus dibedah hingga ketemu berapa target hariannya. Dari target harian ini, dibedah lagi menjadi berapa penawaran yang harus dibuat, berapa calon pelanggan potensial yang bisa didapat, dan berapa kontrak penjualan yang bisa dibuat. Manajer saya mengatakan ini adalah matematika serbet (napkin mathematics). 

Dalam dunia marketing dan finansial, "Matematika serbet" adalah tindakan melakukan perkiraan (biasanya yang bersifat finansial) untuk secara kasar menentukan kelayakan atau validitas suatu hasil atau fakta.

Konsep matematika serbet ini bisa juga kita lakukan dalam mencapai resolusi tahun baru. Jika kita ingin mencapai tujuan terbesar, yang harus kita lakukan adalah mengubahnya menjadi angka dan membaginya dengan 365.

Misalnya, resolusi tahun ini adalah ingin menerbitkan buku baru. Tetapkan berapa jumlah halaman bukunya. Katakan saja kita berencana menulis buku 365 halaman. Maka jika kita ingin buku itu selesai dan bisa diterbitkan, mulailah menulis satu halaman per hari.

Inti dari matematika serbet yang terlalu sederhana dan naif ini bukanlah untuk menyelesaikan rencana tujuan atau resolusi kita. Intinya adalah mulai bergerak.

Kebanyakan orang tidak dapat mencapai resolusi atau tujuan terbesar mereka karena mereka tidak pernah memetakan jalannya.

"Tahun ini saya ingin menulis dan menerbitkan buku!"

Kira-kira, resolusi semacam ini jelas apa tidak?

Sudah tentu sangat tidak jelas. Buku apa? Berapa halaman? Lalu yang lebih penting lagi, bagaimana cara kita bisa mencapai resolusi tersebut?

Tanpa peta, kita tidak dapat pergi dari titik A ke titik B. Tanpa peta perencanaan yang jelas, kita tidak tahu langkah mana yang harus diambil terlebih dahulu dan selanjutnya. Tidak ada peta, tidak ada titik awal keberangkatan dan titik akhir tujuan. Tanpa peta, mobil kita hanya tetap berdiam di jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline