Aku punya satu kebiasaan kecil yang mungkin bagi orang lain agak aneh: mencatat setiap kemenangan kecil, atau katakanlah pencapaian receh yang pernah kudapatkan.
Setiap orang tentu menginginkan sebuah pencapaian yang besar. Namun, bukan berarti pencapaian yang kecil menjadi tidak berarti. Justru, kadang dari pencapaian yang kecil-kecil itulah langkah kita untuk menuju pencapaian yang lebih besar lagi bisa menjadi lancar.
Dalam makalahnya yang berjudul "Little Wins" (1984), psikolog organisasi Karl Weick mengatakan, "Kemenangan kecil tidak bergabung dalam bentuk serial yang rapi, linier, dengan setiap langkah menjadi langkah yang lebih dekat ke beberapa tujuan yang telah ditentukan.
Lebih umum adalah keadaan di mana kemenangan kecil tersebar dan menyatu hanya dalam arti bahwa mereka bergerak dalam arah umum yang sama. Catatan pujian dari editor di satu publikasi, misalnya, tidak akan selalu membantu saya masuk ke yang lain, tetapi mereka membuat saya tetap bersemangat dan bertekad."
Singkatnya menurut Karl Weick, sebuah kemenangan kecil bisa menjadi motivator yang kuat untuk mencapai tujuan yang lebih besar, bahkan sekalipun itu bukan langkah langsung untuk membantu kita sampai di sana.
Salah satu kemenangan kecil yang sangat berarti bagiku adalah penghargaan dari Kompasiana sebagai "Most Viewed Content" di ujung tahun ini. Pencapaian yang menurutku cukup receh, tapi sangat bermakna.
Mengapa penghargaan itu kuanggap receh?
Pertama, ini kedua kalinya berturut-turut aku terpilih sebagai Most Viewed Content. Tentu saja, perasaan bangga itu berbeda dengan saat pertama kali menerimanya.
Kedua, dalam lingkup Kompasiana Awards, penghargaan Most Viewed Content, Most Active Kompasianer, Most Headliner dan most-most yang lain termasuk penghargaan kategori kelas dua. Kalah glamour dibandingkan penghargaan utamanya.
Namun sekalipun kuanggap receh, penghargaan ini tetap kucatat sebagai salah satu pencapaian terbaik. Apalagi mengingat nyaris sepanjang tahun 2020 ini kita harus melaluinya di tengah deraan pandemi Covid-19.
Setiap kali menulis di Kompasiana, aku sendiri tidak pernah mematok target bahwa tulisanku harus jadi Artikel Utama, masuk kategori Terpopuler atau Nilai Tertinggi. Bagiku, menulis ya menulis saja.