Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Apa yang Akan Kamu Katakan pada Tuhanmu Nanti?

Diperbarui: 16 Desember 2020   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Dikisahkan, malaikat pencabut nyawa hendak menjemput jiwa seorang alim nan soleh. Karena ketaatan dan ibadahnya yang nyaris sempurna, orang alim ini diberi keistimewaan dapat melihat dan berbincang langsung dengan sang Maut.

Ketika Maut itu datang kepadanya, orang alim ini berkata,

"Kamu itu lho, datang tanpa ada pemberitahuan. Mbok iya, kalau kamu mau mencabut nyawaku, beri tanda-tanda biar aku bisa menyiapkan amal ibadahku dan bertobat meminta ampun atas segala dosa-dosaku."

"Lho, bukankah aku sudah memberi tanda-tanda dan peringatan?"

"Mana?" tanya orang alim itu ngeyel.

"Beberapa sanak saudaramu telah kujemput terlebih dahulu. Entah melalui sakit atau tidak. Memang, aku memanggil siapapun yang dikehendaki-Nya tanpa syarat. Kalau sudah jadwalnya dipanggil, ya aku datang menjemputnya.

Begitu pula dengan dirimu. Meski kedatanganku tiba-tiba, sesungguhnya jauh-jauh hari aku sudah memberi petunjuk agar kamu bisa menyiapkan bekal untuk menghadap-Nya. Rambutmu sudah memutih. Tubuhmu mulai ringkih. Jalanmu mulai terasa berat. Kurang apalagi?"

***

Setiap yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian. Kapan waktunya, kita tidak akan pernah tahu. Namun, sebagaimana kisah di atas, Allah yang Maha Pemurah sudah terlalu sering memberi tanda-tanda pada kita.

Masalahnya adalah, sadarkah kita?

Sadarkah tanda-tanda itu ditujukan bagi kita untuk menyiapkan bekal menghadapi kematian?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline