Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Maafkan Kami, Pus

Diperbarui: 3 Desember 2020   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maafkan kami Pus yang sudah melepasmu pergi ke jalanan (dokpri)

Maafkan kami, Pus.

Pagi tadi selepas subuh, dengan hati seperti tertusuk belati, kamu yang sudah bertahun-tahun menumpang makan di rumah kulepas pergi di jalanan.

Pus, bukan maksud kami menelantarkanmu. Bukan karena kami tak menyayangimu.
Empat kali kamu melahirkan, kami rawat dirimu dan anak-anakmu. Itu hanya sedikit perhatian dan kasih sayang yang bisa kami berikan padamu.

Kamu tahu Pus, seandainya bisa semua kucing jalanan sepertimu akan kami pelihara. Kami rawat bagai anggota keluarga sendiri. Tapi, sebagai manusia kami tak hidup sendiri. Sebagai manusia kami adalah makhluk sosial, yang harus menaati norma-norma sosial pula dalam keseharian kami.

Ada tetangga yang komplain kamu merusak tanaman kesayangan mereka. Ada tetangga yang terganggu dengan suara berisik anak-anakmu. Semakin lama, bisik-bisik mereka semakin keras kami dengar.

Maafkan kami, Pus.

Demi kebaikan bersama, demi kehidupan bertetangga yang harmonis, dengan sangat berat hati kami lepas dirimu dan anak-anakmu. Kembali ke habitat asli yang sebelumnya sudah menempa dirimu menjadi induk kucing yang sudah memberi kami pelajaran hidup sangat berharga.

Hati kami menangis saat kamu memandang kebingungan dengan tempat barumu. Hati kami menjerit kala menatap matamu yang syahdu, seolah meminta kami untuk tetap menjaga anak-anakmu.

Maafkan kami, Pus.

Semoga kamu dan anak-anakmu kuat menjalani hidup di tengah kerasnya alam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline