Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Tips Membentuk Karakter Anak dari Rasulullah SAW

Diperbarui: 20 November 2020   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghormati anak-anak merupakan strategi untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan di dalam dirinya (dokpri)

Suatu ketika, Diogene Le Cynique (Diogenes), filsuf Yunani Kuno mencambuk seorang ayah sambil berkata:

"Aku melihat dan mendengar anakmu culas dan berbohong ketika sedang bermain. Ini diperolehnya darimu atau orang lain, tetapi kamu diam tidak menegurnya."

Semua orangtua tentu mendambakan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik, dalam jasmani maupun ruhaninya. Sayangnya, sebagai orangtua kita sering lupa bahwa ada dua faktor yang sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan apa yang kita dambakan, yakni faktor gen dan faktor pendidikan.

Menurut kajian ilmiah, setiap orangtua berpotensi mewariskan ciri-ciri jasmani dan ruhani melalui gen yang ia miliki. Anak dari pasangan sesama kulit hitam sudah pasti akan memiliki warna kulit yang sama. Anak dari pasangan campuran akan memiliki kesamaan sifat fisik dari salah satu orangtuanya.

Begitu pula dalam hal potensi ruhani, setiap anak punya kecenderungan sifat yang sama dengan kedua orangtuanya. Kedua anak saya misalnya, mewarisi sifat introvert dari saya. Sementara anak bungsu saya mewarisi sifat ketekunan dari ibunya.

Selain faktor genetik, faktor lain yang juga tak kalah penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak adalah pendidikan. Sebagaimana yang dikatakan Diogenes, apa yang dilakukan anak tak lepas dari apa yang dilakukan orangtua.

Keteladanan orangtua adalah kunci dari kualitas moral anak-anak. Apa yang kita sajikan hari ini akan membentuk karakter anak kita di kemudian hari.

Tips Membentuk Karakter Anak Dari Rasulullah SAW

Syarat pertama dan utama dalam mendidik anak adalah pengertian dan kesadaran orangtua terhadap wujud dan kepribadian sang anak. Sebesar apapun cinta dan kasih sayang kita kepada anak, hendaknya tak mengantar kita untuk membentuk anak menjadi sesuai apa yang kita inginkan, menjadi kelanjutan dari pribadi kita sendiri.

Dalam bukunya Lentera Hati, Quraish Shihab menuliskan cerita salah seorang sahabat, Ummu Fadhal yang pernah mendapat nasihat dari Rasulullah SAW terkait pembentukan karakter anak yang dipengaruhi perlakuan orangtuanya.

"Suatu ketika aku menimang seorang bayi. Rasululllah SAW kemudian mengambil bayi itu dan menggendongnya. Tiba-tiba sang bayi pipis dan membasahi pakaian Rasul. Segera saja kurenggut secara kasar bayi itu dari gendongan Rasulullah SAW.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline