Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Sungguh Sayang, Ratusan 'Bangkai' Bus Transjakarta Era Jokowi-Ahok Harus Dibelah

Diperbarui: 3 November 2020   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ratusan bus bekas Transjakarta yang sempat terbengkalai di Dramaga, Bogor kini mulai dibelah (foto: Republika/Shabrina Zakaria)

Seandainya ada orang yang memberi bus bekas, hendak kalian apakan bus bekas tersebut?

Dipreteli, lalu dijual ke pedagang besi bekas, atau diperbaiki dan digunakan lagi?

Orang yang kreatif, pasti punya solusi yang lebih inovatif. Seandainya saya yang diberi bus bekas, akan saya permak dan rombak menjadi kafe atau warung berjalan!

Serius, dari dulu saya punya cita-cita ingin memiliki kafe atau warung yang dibuat dari kontainer. Tak ada kontainer, badan bus bekas pun tak mengapa, yang penting bentuknya mirip.  Sayangnya, sampai sekarang cita-cita itu belum terwujud.

Membaca berita tentang ratusan 'bangkai' bus Transjakarta yang harus dibelah, saya teringat dengan cita-cita yang kandas itu. Pikiran saya melayang, andai pemilik ratusan bus bekas itu mau berbaik hati membagi-bagikan bus bekas itu kepada siapa saja yang berminat, saya akan langsung mendaftar untuk mendapatkannya.

Ratusan Bus Bekas Transjakarta Dibelah dan Dihancurkan

Tapi, sepertinya si pemilik tak ingin repot. Mereka lebih suka mengambil jalan pintas. Ratusan bus bekas tak terpakai itu pun akhirnya dibelah, dicacah jadi besi-besi kecil lalu dijual ke pedagang besi bekas!

Itulah pemandangan yang terlihat di lahan kosong depan Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi,  di jalan Raya Dramaga KM 7, Kabupaten Bogor. Sejumlah pekerja tampak sedang membongkar atau membelah 'bangkai' bus Transjakarta. Usai dibelah, rangkaian besi dan mesin dari bus yang tidak berfungsi itu akan dibawa ke sebuah daerah di Bekasi untuk dilebur.

"Semuanya setelah kita potong-potong, nanti akan dibawa ke peleburan untuk diolah kembali," ujar seorang mandor bernama Fachrul Rozi atau Oji dikutip dari Republika, Senin (2/11).

Di lahan seluas hampir dua hektare tersebut, ratusan bus berwarna oranye yang sudah lapuk dan berkarat tampak berjejer. Di atas tanah yang becek, berserakan rongsokan besi, mesin bus, pecahan kaca, ban-ban besar, serta bangku-bangku bus yang sudah dicopot dari badan bus.

Ratusan 'bangkai' bus tersebut merupakan bagian dari proyek pengadaan bus Transjakarta tahun 2013, saat Jokowi dan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dalam proses pengadaannya, Kejaksaan Agung menemukan adanya korupsi. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat itu, Udar Pristono, dinyatakan bersalah dalam kasus tersebut. Selain itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga telah menyatakan bahwa terjadi persekongkolan dalam pengadaan bus-bus itu. 

Riwayat Kuburan Massal Bus Transjakarta di Dramaga Bogor

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline