"Pertanyaan saya Pak, apakah penanganan (negara) kita lebih baik dari negara-negara yang Menteri Kesehatannya mundur itu?" tanya Najwa Shihab.
Sayang, pemirsa Narasi TV tidak dapat mendengar jawabannya karena Najwa Shihab sedang berimajinasi. Najwa Shihab bertanya pada kursi kosong yang sedianya disediakan untuk Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto.
Oleh netizen, episode Mata Najwa dengan judul bertagar #MataNajwaMenantiTerawan dianggap sebagai talk show sarkas kelas dewa. Tagar itu pun menjadi trending topic di media sosial burung biru.
Melalui akun twitternya, Mata Najwa mempertanyakan, "Ke mana Menkes Terawan? Kesekian kalinya kami mengundang, inilah kursi dan panggung #MataNajwa untuk Pak Terawan."
Ke mana Menkes Terawan? Kesekian kalinya kami mengundang, inilah kursi dan panggung #MataNajwa untuk Pak Terawan.#MataNajwaMenantiTerawan, klik: https://t.co/5p2Xv89S1y pic.twitter.com/7HZKRuFoua--- Mata Najwa (@MataNajwa) September 28, 2020
"Kekesalan" Mata Najwa Kepada Menkes Terawan
Episode ini seolah menunjukkan "kekesalan" Mata Najwa yang berulangkali mengundang Menkes Terawan, namun yang bersangkutan tak kunjung datang. Padahal, Mata Najwa boleh dibilang acara talk show yang paling sering dihadiri pejabat-pejabat pemerintah sebagai narasumber.
Presiden Jokowi sendiri pernah menyempatkan waktu dan bersedia menjadi narasumber Mata Najwa dalam episode eksklusif penanganan Covid-19.
Sebelum episode kursi kosong Menkes Terawan ini, Mata Najwa juga berhasil menghadirkan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terkait dengan penugasan khusus dari Presiden Jokowi untuk menangani pandemi Covid-19.
Menurut Mata Najwa, sekalipun Presiden Jokowi sudah membentuk Satuan Tugas maupun Komite khusus penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan tetap menjadi instansi yang paling strategis, yang mampu menjawab pertanyaan dan keresahan masyarakat sekaligus bentuk tanggung jawab mereka.
Kehadiran narasumber di acara tersebut juga bukan sebagai ajang penghakiman atau tantangan, melainkan harapan agar publik bisa tahu kebijakan-kebijakan yang sedang dilakukan pemerintah langsung dari sumber pertama.