Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Sisi Gelap Christopher Columbus dan Alasan Vandalisme pada Patung-patungnya

Diperbarui: 15 Juni 2020   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patung Christopher Columbus di Waterfront Park, Boston dipenggal kepalanya oleh demonstran anti rasis (foto: AFP/thestatesman.com)

Michael H. Hart menempatkan Christopher Columbus di peringkat 9 dalam bukunya yang terkenal 100 Tokoh Paling Berpengaruh Di Dunia, satu tingkat di atas Albert Einstein. 

Hart beralasan, perjalanan Columbus menyeberangi Samudera Atlantik hingga tidak sengaja menemukan benua Amerika merupakan salah satu titik balik penting dalam sejarah. Penemuan benua Amerika memulai era eksplorasi dan kolonisasi Dunia Baru.

Sejarah Singkat Christopher Columbus

Hampir setiap siswa yang pernah belajar sejarah dunia tahu dengan baik kisah hidup Columbus. Dilahirkan di Genoa, Italia pada 1451, Columbus tumbuh dewasa menjadi kapten kapal dan seorang navigator ulung.

Saat itu, beberapa kerajaan besar di Eropa tengah berlomba menemukan rute tercepat ke Asia Timur. Columbus sendiri, dengan bekal pengetahuan dan pengalamannya yakin sanggup menemukan rute praktis ke Asia Timur dengan cara menyeberangi Samudera Atlantik. Sayangnya, dia tidak punya biaya untuk mendanai perjalanan tersebut.

Akhirnya, Columbus pergi ke Spanyol dan berhasil membujuk Ratu Isabella I dari Castille untuk membiayai perjalanan penjelajahannya. Oleh Isabella, Columbus dibekali tiga kapal besar yakni Nina, Pinta, dan Santa Maria. 

Rombongan penjelajah yang dipimpin Columbus ini berangkat dari Spanyol pada 3 Agustus 1492. Setelah menempuh perjalanan amat jauh dan menakutkan, pada 12 Oktober 1492 Columbus menginjakkan kaki di benua Amerika.

Columbus tiba kembali di Spanyol pada Maret tahun 1943. Di sana, Columbus disambut dengan penghormatan besar karena sudah menemukan Dunia Baru. 

Atas prestasi gemilangnya tersebut, Ratu Isabella menjanjikan Columbus untuk menjadi gubernur di negeri manapun yang ditemukannya. Masa-masa pemerintahan Columbus di negeri jajahan inilah yang akhirnya menguak sisi gelap Columbus yang tak banyak diketahui dunia.

Sisi Gelap Christopher Columbus, Seorang Tiran yang Kejam

Columbus boleh jadi seorang navigator laut yang ulung. Tapi sebagai administrator pemerintahan, Columbus berwatak tiran yang rakus dan pendendam.

Sebagai gubernur dan raja muda Hindia, Columbus memberlakukan disiplin tangan besi pada koloni Spanyol pertama di Amerika, di tempat yang sekarang menjadi negara Karibia di Republik Dominika. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline